Senin 31 May 2021 18:54 WIB

Antisipasi Lonjakan Kasus, RSHS Siapkan 234 Ruang Isolasi

Kasus Covid-19 usai libur Lebaran meningkat di sejumlah daerah di Jabar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andri Saubani
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung. (ilustrasi)
Foto: Abdan Syakura
Perawat mengenakan pakaian alat pelindung diri (APD) di Ruang Isolasi Infeksi Khusus (RIIK) untuk wabah Virus Corona, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus baru Covid-19 usai libur Lebaran meningkat di sejumlah daerah di Jawa Barat. Hal ini berdampak pada penggunaan ruang penanganan di rumah sakit, salah satunya di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Menurut Pelaksana Harian Direktur Pelayanan Medik, Perawatan dan Penunjang RSHS Yana Akhmad Supriatna, saat libur Lebaran di tanggal 15-18 Mei 2021 jumlah pasian harian yang ditangani RSHS Bandung sempat menurun. Namun setelah itu, dari 19 Mei 2021 ada sedikit kenaikan, tapi tidak sampai melonjak signifikan.

Baca Juga

"Mudah-mudahan ini tidak terjadi lonjakan," ujar Yana, Senin (31/5).

Yana mengatakan, hingga 17 Mei 2021 ada penurunan bed occupancy rate (BOR/keterisian tempat tidur) turun dari 77 persen menjadi 57 persen. Namun, sekarang angkanya mulai naik menjadi 77,5 persen.

RSHS, kata dia, sangat berharap lonjakan kasus Covid-19 tidak terus terjadi sepeti pascaliburan beberapa waktu lalu, misalnya ketika pergantian tahun. Yakni, saat bulan Januari dan Februari ada lonjakan kasus yang signifikan.

Mengacu pada pengalaman itu, kata dia, RSHS menyiapkan 234 ruang isolasi dan 16 tempat tidur dengan ICU ventilator. Disiapkan juga 184 ruang tidur isolasi dan 10 ruang isolasi di IGD.

"Kami memilik skenario menghadapi lonjakan kasus itu baik dengan skenario satu, dua, atau tiga," katanya.

Yana memastikan, kalau ada lonjakan kasus yang signifikan maka pihak RSHS akan mengoptimalkan sistem di IGD, rawat jalan, dan rawat inap. Penyaringan dengan tes swab dan kebutuhan SDM pun disiapkan apabila tiba-tiba ada kenaikan kasus secara cepat.

"Tentu saja kami berharap memutuskan penularan. Jadi, butuh kerja sama semua penerapan prokes, paling simple 3M tadi," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement