Menkes: Presiden Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus
Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andri Saubani
Warga mengikuti rapid test antigen gratis di Alun-alun simpang tujuh, Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (29/5/2021). Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri mengadakan rapid test antigen gratis bagi masyarakat umum menyusul lonjakan kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu dan menjadi kasus tertinggi di Jawa Tengah. | Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti tingginya kenaikan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Saat menyampaikan laporannya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, pemerintah telah mengambil tindakan cepat menangani lonjakan kasus yang terjadi di Kudus.
“Beliau juga meminta laporan yang ada di Jawa Tengah yaitu Kudus. Memang Kudus akhir-akhir ini terjadi peningkatan yang luar biasa baik dari sisi kasus konfirmasi maupun juga yang masuk RS, teman-teman mungkin juga sudah melihat secara viral, tapi sudah dengan cepat kami tindak lanjuti,” kata Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden di Istana, Jakarta, Senin (31/5).
Karena banyaknya penumpukan pasien Covid-19 di berbagai rumah sakit di Kudus, para pasien Covid-19 yang terus berdatangan pun kemudian dirujuk ke rumah sakit di daerah lain sekitar Kudus maupun di Semarang. Ia menyampaikan, Kemenkes terus berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk menangani para pasien dan menekan laju penularan.
“Pasien-pasien yang tadinya berasal dari daerah sekitar Kudus seperti Pati, kemudian Sragen, itu juga kita arahkan ke rumah sakit-rumah sakit lain di luar Kudus,” tambah Budi.
Untuk menekan laju penularan yang cukup tinggi, pemerintah telah menerapkan micro lockdown di daerah tersebut. Sehingga diharapkan kasus Covid-19 yang ditemukan di Kudus tak menyebar ke daerah-daerah lain di Jawa Tengah.
Selain itu, Kemenkes juga telah meminta sampel dari pemeriksaan tes Covid-19 para pasien untuk keperluan genome sequencing. Sehingga, dapat diketahui apakah lonjakan di Kudus disebabkan karena mutasi baru atau bukan.
“Pesan kami untuk daerah-daerah yang lonjakannya cukup tinggi, termasuk yang ada di Kudus, tolong tetap disiplin, terutama memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak. Sekarang trennya lagi naik, tapi kalau kita disiplin insya Allah harusnya semuanya bisa kita atasi dengan baik,” ujar dia.