REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengirim 5 juta vaksin Covid-19 ke Venezuela pada Juli.
Pada Ahad (30/5), Presiden Nicolas Maduro mengumumkan dalam pidatonya, bahwa WHO akan mengirimkan vaksin melalui fasilitas COVAX, sebuah sistem penyedia vaksin ke negara-negara berkembang. Menurut Maduro, dia telah meminta vaksin Johnson & Johnson melalui sistem COVAX.
Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, dia menambahkan bahwa pemerintahnya telah melakukan dua pembayaran ke sistem COVAX.
“Kami menunggu jadwal yang sudah disepakati dengan sistem COVAX. Saya yakin itu akan terpenuhi,” kata dia lagi.
Komentar Maduro muncul beberapa jam setelah Venezuela menerima 500 ribu dosis vaksin Sputnik V Rusia. Sejauh ini, Venezuela telah menerima sekitar 3,2 juta dosis vaksin, semuanya dari Rusia dan China.
Selama akhir pekan, pemerintah Venezuela mengumumkan dimulainya kampanye vaksinasi besar-besaran di seluruh negeri. Secara keseluruhan, negara itu telah mencatat sekitar 230.000 kasus Covid-19 dan 2.595 kematian.
Maduro mengungkapkan bahwa otoritas sedang menganalisis lima kasus di negara bagian Apure yang diduga merupakan varian Covid-19 dari India.
"Kami sedang menyelidiki itu. Nampaknya dari Kolombia, lewat Apure," lanjut presiden.