REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon menanggapi soal rancangan peraturan presiden (perpres) terkait pengadaan alutsista oleh Kementerian Pertahahan (Kemenhan) lewat utang luar negeri sebesar Rp 1,7 Kuadriliun. Ia meminta Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menjelaskan secara terbuka terkait rencana tersebut.
"Kita minta Pak Menhan menjelaskan detail itu dan kita berharap rapatnya juga terbuka sehingga yang melalui media bisa disampaikan kepada rakyat Indonesia jangan nanti ada yang bertanya ada apa itu dan sebagainya yang semuanya terbukalah itu tadi," kata Effendi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (31/5).
Tadinya, pada rapat hari ini ia ingin meminta penjelasan Prabowo terkait rencana pengadaan alutsista tersebut. Namun politikus PDIP itu menyayangkan sikap ketua umum Partai Gerindra itu yang tak hadir dalam rapat hari ini.
"Apa saja sih, seperti apa sih arsiteknya, seperti apa desainnya yang itu yang ingin kita tanya apa, tapi kan Pak Menhannya nggak hadir ya jadi sebatas penjelasan dari Pak Wamen," ujarnya.
DPR mengagendakan rapat dengan Kemhan lusa. Ia berharap Prabowo bisa hadir dalam rapat tersebut.
"Jangan bias ada multitafsir ada isu-isu, kita tentu berpikiran positif dulu lah bahwa TNI kita sebagai komponen utama memerlukan modernisasi total di matra darat, laut, dan udara tentu Ini membutuhkan terobosan yang luar biasa," ungkapnya.