Senin 31 May 2021 21:18 WIB

Penggawa SM: Alhamdulillah Ke Final, Mohon Doanya

Sandy Ibrahim Aziz kini jadi andalan Satria Muda.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Shooter Satria Muda Pertamina Sandy Ibrahim Aziz melepaskan tembakan saat menghadapi West Bandits Solo di Seri 3 IBL 2021.
Foto: IBL Indonesia
Shooter Satria Muda Pertamina Sandy Ibrahim Aziz melepaskan tembakan saat menghadapi West Bandits Solo di Seri 3 IBL 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua tahun lalu, Satria Muda Pertamina Jakarta tampil di babak final kompetisi basket tertinggi di Tanah Air. Namun saat itu, salah satu penggawa SM, Muhammad Sandy Ibrahim Aziz tidak berkesempatan untuk bermain di partai puncak tersebut.

Kala itu selain IBL masih menggunakan pemain asing Sandy juga belum mendapatkan kepercayaan dari pelatih. Apalagi bermain di final tentu pelatih lebih memilih pemain yang berpengalaman.

Kini peluang untuk bisa bermain di final bagi Sandy lebih besar. Selama babak reguler hingga semifinal kemarin, shooter andalan Satria Muda ini selalu dipercaya Milos Pejic menjadi pemain utama.

Atas pencapaian timnya yang sejauh ini melaju hingga babak Final, Sandy mengucap syukur dan meminta dukungan doa agar Satria Muda bisa meraih gelar juara tahun ini.

"Alhamdulillah Satria Muda bisa sampai ke final, sudah ditunggu selama dua tahun seharusnya tahun lalu, karena ditunda, kita tetap jalanin tradisi semoga juara, mohon doanya," ujar Sandy ketika dihubungi republika.co.id, Senin (31/5).

"Alhamdulillah juga saya diberi kepercayaan pelatih. Kepercayaan itu berusaha saya jawab dengan penampilannya terbaik. Ikuti semua instruksi pelatih, memberi kontribusi maksimal," ungkap Sandy.

Menghadapi Pelita Jaya di partai puncak, Sandy ingin dirinya fokus dan juga tim fokus pada performa. "Pelita Jaya juga diunggulkan untuk juara jadi kita harus lebih fokus kepada performa tim, kontribusi untuk tim, poin , rebound, asisst, harus lebih yang kita berikan apalagi ini final semua orang ingin juara, tidak hanya modal ingin harus ada yang lebih," kata dia menambahkan.

Laga final yang tidak mudah, kata dia, harus ekstra hati-hati, performa lawan juga konsisten. Menurut dia, hampir semua pemain Pelita Jaya berbahaya, Mereka punya kelebihan diatas rata-rata, harus waspadai semua pemain. 

"Partai final, atmosfernya berbeda, tidak mau santai-santai mereka pasti punya counter buat kita setelah kalah di reguler. Kita harus selalu siap, agar tidak kecolongan," ujar Sandy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement