Seberapa Sering Virus SARS-CoV-2 Bermutasi?
Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi virus corona. | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyebut sebaran penularan varian mutasi Covid-19, SARS-CoV-2 semakin meluas di Indonesia. Ketua Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, dr Gunadi mengatakan Covid-19 merupakan jenis virus RNA (ribonucleic acid).
Ini adalah virus dengan materi genetik berantai tunggal. Secara rutin, Covid-19 melakukan mutasi.
Menurut Gunadi, suatu hal yang lumrah bahwa Covid-19 ini terus bermutasi dan hal tersebut sudah diprediksi oleh peneliti-peneliti. Mutasi ini, katanya, terjadi ketika virus harus beradaptasi dengan sistem imun manusia agar dapat bertahan lama.
"SARS-CoV-2 ini secara rutin melakukan mutasi mungkin sebulan katakanlah ya, bisa dua sampai tiga mutasi," kata Gunadi dalam FGD yang digelar Republika bertemakan Mewaspadai Varian Baru Covid-19, Senin (31/5).
Sementara itu, juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 DIY, Berty Murtiningsih menuturkan bahwa hingga saat ini belum ditemukan varian baru Covid-19 khususnya di DIY. Pihaknya sendiri juga melakukan deteksi potensi mutasi Covid-19 di DIY.
"Sampai saat ini di DIY kita belum menemukan adanya varian baru yang terdeteksi. Sebetulnya, kita sudah melakukan genomic surveillance terhadap varian baru ini berdasarkan surat dari Kemenkes," kata Berty.
Genomic surveillance ini dilakukan secara rutin di daerah yang penularan Covid-19 tertinggi di DIY. Sampel yang diambil mulai dari Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul hingga Kulon Progo.
"Beberapa waktu lalu Kemenkes sudah membuat surat kepada semua provinsi termasuk DIY. Dalam surat tersebut kita diharuskan melakukan genomic surveillance ini," ujar Berty.
Walaupun begitu, dengan informasi yang tidak jelas terkait mutasi virus ini juga menjadikan kekhawatiran di masyarakat. Meskipun belum ditemukan varian baru Covid-19 di DIY, ia tetap meminta masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Mewaspadai varian baru Covid-19, masyarakat harus paham informasi mana yang ada saat ini. Tetap saja kita harus taat pada protokol kesehatan," jelas Berty.