Selasa 01 Jun 2021 02:35 WIB

Sistem Resi Gudang Bantu Pemasaran Produk Pertanian

Produk pertanian perlu didukung ekosistem dan mata rantai perdagangan yang bagus.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Banyak manfaat yang bisa diperoleh petani dan pemilik komoditas dengan memanfaatkan Sistem Resi Gudang.
Foto: Dok KBI
Banyak manfaat yang bisa diperoleh petani dan pemilik komoditas dengan memanfaatkan Sistem Resi Gudang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong para petani di daerah untuk memanfaatkan sistem resi gudang (SRG). Menurut Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, SRG bisa diterapkan dan dimanfaatkan untuk memfasilitasi pemasaran produk pertanian. 

Penerapan SRG salah satunya didorong di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Jerry mengatakan, produk pertanian dan perkebunan Buton yang cukup menonjol saat ini adalah jambu mete dan kelapa. Produk jambu mete banyak diekspor ke Vietnam. Sementara, produk kelapa masih belum termanfaatkan secara optimal. Selain itu, ada banyak potensi kelautan dan perikanan dari daerah itu.

“Produk-produk unggulan Buton perlu didukung dengan menciptakan ekosistem dan mata rantai perdagangan yang bagus. Tujuannya agar ada kepastian soal harga yang bagus dan kelangsungan pasokan itu sendiri,” kata Jerry dalam keterangannya, Senin (31/5). Jerry pada pertengahan pekan lalu mengunjungi Buton untuk membahas peningkatan ekspor komoditas unggulan dan sinkronisasi kebijakan sektor perdagangan. 

Jerry mengatakan, Buton pada Januari lalu mengekspor 48 ton jambu mete ke Vietnam. Buton selain mempunyai sentra perkebunan mete, juga mempunyai pabrik pemroses mete. Sedangkan permintaan buah kelapa sangat banyak, baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Kelapa merupakan komoditas yang pemafaatannya sangat luas. Buahnya bisa diolah menjadi santan dan minyak. 

“Saya berharap produk-produk itu bisa memberikan nilai yang optimal bagi masyarakat Buton. Karena itu mata rantai pasoknya harus benar-benar dijaga agar memberikan imbal balik yang adil bagi seluruh pelaku usaha di sektor ini.” Tambah Jerry

Kementerian Perdagangan dalam upayanya memfasilitasi perdagangan produk-produk Buton juga menggandeng Kementerian Perdesaan, Transmigrasi dan Daerah Tertinggal. Menurut Wamendag, Kemendes PDTT punya jaringan dan instrumen yang kuat baik untuk produksi maupun pemasaran di tingkat masyarakat. Kemendes, misalnya, membina badan usaha milik desa dan membina sektor-sektor usaha kecil di desa yang berkisar dari produksi pertanian, kerajinan maupun perikanan budidaya. 

Karena itu, Jerry berharap adanya sinergi yang baik dan berkelanjutan dengan Kemendes. Ia juga berencana menjalin sinergi dengan kementerian maupun lembaga lain. 

“Ke depan kami berharap sinergi yang semakin bagus dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian investasi, KKP dan lain-lain. Tujuannya agar produk-produk daerah bisa makin optimal baik di aspek produksi maupun pemasaran," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement