Selasa 01 Jun 2021 06:39 WIB

Laju Vaksinasi Kembali Tembus 500 Ribu Per Hari

Cakupan vaksinasi akan segera mencapai 27 juta dosis.

Rep: sapto andika candra/ Red: Hiru Muhammad
Karyawan mengangkut Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Sebanyak delapan juta dosis bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 Sinovac pada tahap ke-14 kembali diterima oleh Bio Farma untuk selanjutnya diproses produksi dan didistribusikan guna percepatan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat Indonesia.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Karyawan mengangkut Envirotainer berisi bahan baku vaksin COVID-19 Sinovac saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Sebanyak delapan juta dosis bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 Sinovac pada tahap ke-14 kembali diterima oleh Bio Farma untuk selanjutnya diproses produksi dan didistribusikan guna percepatan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pemerintah terus mempercepat guliran vaksinasi Covid-19 demi mencapai kekebalan komunal atau herd immunity. Target ini baru bisa dicapai kalau 181,5 juta penduduk Indonesia sudah divaksinasi Covid-19.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan dengan pasokan vaksin yang memadai, kecepatan vaksinasi kembali tembus 500 ribu per hari.

"Kita sudah kembali menyentuh angka 500 ribu per hari vaksinasinya. Alhamdulillah bulan ini kita memiliki stok yang ada di tangan sekitar 20 juta [dosis vaksin], jadi kalau dibagi 30 hari mampu lah kita menyuntik sebanyak 500-650 ribu suntikan per hari," ujarnya dalam Keterangan Pers usai mengikuti Rapat Terbatas, Senin (31/5).

Hingga 30 Mei, cakupan pelaksanaan vaksinasi telah mencapai 26,9 juta dosis. Dengan percepatan yang terus dilaksanakan, Budi optimistis cakupan vaksinasi akan segera mencapai 27 juta dosis.  "Vaksinasi insya Allah hari ini mungkin akan tembus 27 juta vaksinasi," ujarnya.

Lebih jauh, Menkes juga meminta agar jajaran pemerintah di daerah terus mempercepat laju vaksinasi di wilayah masing-masing. Dalam pelaksanaan tersebut, diminta juga untuk memprioritaskan masyarakat kelompok lanjut usia (lansia) berumur 60 tahun ke atas yang memiliki risiko tinggi jika terpapar Covid-19.

"Saya minta ke seluruh gubernur, kepala daerah, bupati, wali kota, untuk segera mempercepat program vaksinasinya. Tolong dipastikan itu diprioritaskan ke lansia. Kalau kita bisa prioritaskan vaksinasi ke lansia Insya Allah yang masuk rumah sakit akan jauh berkurang, insya Allah yang wafat juga akan banyak berkurang," ujarnya.

Vaksinasi yang dilaksanakan pada tenaga kesehatan, imbuh Budi, juga mampu mengurangi risiko keparahan pada kelompok masyarakat yang rentan terpapar Covid-19 ini. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement