Selasa 01 Jun 2021 11:22 WIB

HSN, Momentum Kementan Tingkatkan Industri Persusuan

Momentum Hari Susu Nusantara ini untuk peningkatan industri susu.

Red: Hiru Muhammad
Peternak bersiap memerah sapi dengan alat perah otomatis di peternakan sapi perah, Srunen, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/1). Srunen menjadi salah satu sentra penghasil susu sapi di Sleman. Untuk penjualan peternak menggunakan sistem koperasi. Kini harga susu sapi untuk eceran berada di kisaran Rp 7,500 per liternya.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Peternak bersiap memerah sapi dengan alat perah otomatis di peternakan sapi perah, Srunen, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Kamis (28/1). Srunen menjadi salah satu sentra penghasil susu sapi di Sleman. Untuk penjualan peternak menggunakan sistem koperasi. Kini harga susu sapi untuk eceran berada di kisaran Rp 7,500 per liternya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) ikut memperingati Hari Susu Nusantara (HSN) yang diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Direktur Jenderal PKH, Nasrullah menyampaikan, Ditjen PKH Kementan akan menjadikan momentum Hari Susu Nusantara ini untuk peningkatan industri susu. Karena, industri susu masih kurang ideal dari beberapa sisi. Mayoritas (90 persen) peternakan rakyat dengan skala kepemilikan sapi masih berjumlah 2-3 ekor, sementara tingkat kepemilikan ideal skala usaha yaitu 7-10 ekor sapi/peternak.

"Kebanyakan juga karena masih berupa usaha sampingan dan belum berorientasi bisnis. Maka kita jadikan Hari Susu Nusantara ini sebagai momentum untuk terus berkomitmen dalam peningkatan industri susu," ujar Nasrullah.

Produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) juga dinilai masih rendah, yaitu 8-13 lite per ekor/hari. Namun, angka ini terus meningkat, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan sebesar 4,19 persen produksi SSDN pada tahun 2020 dari tahun sebelumnya menjadi 997 ribu ton.