REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Musisi Mahen merilis album perdananya yang diberi judul Sebuah Cerita. Karya di bawah naungan label rekaman Indosemar Records itu melewati proses penggarapan yang memakan waktu lebih dari satu tahun.
Lewat pernyataan resminya, Mahen mengungkap mengapa album diberi judul Sebuah Cerita. Menurut Mahen, konten album adalah cerita yang tertuang dalam kehidupannya, baik di masa lalu, saat ini, atau yang akan dijalani ke depan.
"Aku ingin bercerita tentang banyak hal, seperti tentang patah hati, kebahagiaan, menunggu, dan banyak hal lainnya. Aku mau berbagi cerita dan ini bentuk ekspresi dari aku, yang mungkin juga banyak dialami oleh orang lain," kata Mahen.
Pria bernama lengkap Petrus Mahendra itu senang melakoninya karena mengeluarkan karya album sendiri adalah cita-citanya sebagai musisi. Menurutnya, itu merupakan sebuah pencapaian besar.
Meski sering disebut sebagai penyanyi spesialisasi lagu-lagu patah hati, Mahen unjuk gigi membuat lima tembang baru dengan berbagai tema. Dia berharap karyanya bisa dinikmati banyak orang dari berbagai generasi dan sampai kapanpun.
Selain lima lagu yang sudah pernah dirilis dan bernuansa sedih atau patah hati, ada juga lagu-lagu dengan mood senang. Mahen ingin seperti sosok mendiang musisi Glenn Fredly yang dikenal dengan lagu galau, tapi tetap menginspirasi.
Album Sebuah Cerita terdiri dari 10 lagu. Judulnya yakni "Pura-Pura Lupa", "Cinta Selesai", "Arloji", "It’s Okay to Not Be Okay", "Luka yang Kurindu", "Putus Saja", "Foto Lama", "Seamin tak Seiman", "Datang untuk Pergi", dan "LDR".
Produksi album dibantu oleh banyak musisi. Beberapa di antaranya adalah Pika Iskandar, Tito P Soenardi, Ayu Purnamasari, Kamga, Beraldy Dean, Faiz Alfandy, Ilham Baso, Michael Juan, Daniel Mantiri, Banu Setiawan, dan lainnya.
Album fisik Sebuah Cerita berupa cakram padat (CD) sudah bisa didapatkan di semua gerai KFC seluruh Indonesia. Semua lagu dalam album juga dapat disimak penikmat musik di berbagai aplikasi musik digital.