Selasa 01 Jun 2021 15:27 WIB

Lantik Pegawai KPK, Firli Ajak Perang Badar Lawan Korupsi

Firli menilai korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah aktivis melakukan aksi ruwatan Komisi Pemberantasan Korupsi di Kantor Dewan Pengawas KPK, Jakarta, Jumat (28/5). Aksi ruwatan itu dilakukan sebagai kritik terhadap KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri yang dinilai telah melakukan kesewenang-wenangan terhadap 75 pegawai KPK dengan melakukan penonaktifan dan pemberhentian kepada 51 pegawai tersebut serta nasib pemberantasan korupsi di Indonesia yang semakin tunduk kepada oligarki. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah aktivis melakukan aksi ruwatan Komisi Pemberantasan Korupsi di Kantor Dewan Pengawas KPK, Jakarta, Jumat (28/5). Aksi ruwatan itu dilakukan sebagai kritik terhadap KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri yang dinilai telah melakukan kesewenang-wenangan terhadap 75 pegawai KPK dengan melakukan penonaktifan dan pemberhentian kepada 51 pegawai tersebut serta nasib pemberantasan korupsi di Indonesia yang semakin tunduk kepada oligarki. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri berharap lembaga antirasuah semakin galak dalam memberantas korupsi di Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan saat melantik 1.271 pegawai KPK menjadi aparatur sipil negara (ASN).

Firli bahkan menyatakan perang badar melawan korupsi di Indonesia usai pegawainya jadi ASN. "Dengan menjadi manusia yang adil dan beradab insya Allah sila ketiga persatuan indonesia akan menjadi kekuatan segenap bangsa indonesia dalam perang badar melawan korupsi," kata Firli dalam sambutannya di Gedung Juang KPK, Jakarta Selatan, Selasa (1/6).

Baca Juga

Firli mengatakan pernyataan perang ini didasari karena dia menilai korupsi merupakan kejahatan kemanusiaan. Firli menegaskan korupsi bukan hanya merugikan keuangan namun turut menghambat kemajuan negara.

Sehingga, ia meminta agar para pegawai KPK selalu siap melakukan perang memberantas korupsi. Firli menegaskan perang dengan korupsi wajib digaungkan untuk membuat bangsa dan negara berhasil mencapai cita-citanya.

"Perang bersama melawan korupsi yang mengakar di negeri ini tentunya dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Firli.

Firli mengatakan perang itu akan berlangsung sampai Indonesia bebas dari korupsi. Jika belum, KPK tidak akan pernah menyatakan 'gencatan senjata'.

"Pemberantasan korupsi tidak akan berhenti sampai kita mati, sampai Indonesia, NKRI bebas dari korupsi," tutur Firli.

Firli juga meminta para pegawainya memperkuat integritas usai dilantik jadi ASN. Independensi pegawai diminta tidak tergerus hanya karena berubah status.

"KPK adalah lembaga negara dalam rumpun eksekutif yang dalam pelaksanaan tugas dan wewenangnya bersifat independen dan bebas dari pengaruh mana pun," ujar Firli.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement