Aktualisasi Pancasila Jadi Semangat Kebangsaan
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Beberapa elemen masyarakat menyanyikan lagu Indonesia Raya di kawasan wisata Jalan Malioboro, Yogyakarta, Selasa (1/6). Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila beberapa elemen masyarakat di Malioboro melakukan penghormatan saat pemutaran Lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, memutar lagu Garuda Pancasila dan berjalan di sepanjang Jalan Malioboro. Pedagang, tukang becak, kusir andong, dan wisatawan juga ikut berdiri menyambut pemutaran lagu kebangsaan. | Foto: Wihdan Hidayat / Republika
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pancasila bukan sekadar dasar negara dan sesuatu yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak hal kecil yang dapat dilakukan dalam rangka mengaplikasikan Pancasila.
"Misalnya, peduli dan empati terhadap penderitaan sesama, saling menghormati dan saling menghargai, sopan kepada yang lebih tua, dan masih banyak lagi," kata Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, di Pendopo Parasamya Kantor Setda Sleman, Selasa (1/6).
Seiring perkembangan zaman, nilai-nilai Pancasila beragam disikapi bangsa, yang memengaruhi pola pikir menyikapi nilai-nilai kebangsaan. Semangat itu semestinya sesuai konsensus dasar Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Untuk sikapi itu, Danang berpendapat, perlu upaya-upaya untuk mengembalikan nilai-nilai luhur Pancasila. Yang mana, bukan hanya tentang tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab bersama seluruh rakyat Indonesia.
Kini, ideologi Pancasila diuji semakin berat, terutama di tataran penerapan, dalam kehidupan kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan. Ujian ini terus berlangsung sejak ditetapkannya sampai saat ini pada era teknologi informasi.
"Melihat bangsa kita saat ini, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu diaktualisasikan ke kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," ujar Danang.
Hal itu mengingat Pancasila sebagai ideologi nasional yang merupakan visi kebangsaan Indonesia yang membina persatuan bangsa. Dipandang sebagai sumber demokrasi baik bagi masa depan dan lahir dari sejarah kebangsaan Indonesia.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memungkinkan tumbuhnya nilai-nilai baru bawaan zaman. Harus terus disegarkan dan senantiasa dihidupkan agar Pancasila tetap mampu menjadi ideologi yang hidup dalam menjawab tantangan masa depan.
Dengan upaya-upaya tersebut, radikalisme dan ekstremisme dapat ditangkal dengan Pancasila berperan sebagai ideologi pemersatu ikatan sebagai bangsa. Karenanya, amalkanlah nilai-nilai Pancasila dari hal-hal yang sederhana.
"Yang dapat kita lakukan mulai saat ini. Kita harus mampu menerapkan ideologi, nilai, dan norma luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari agar tidak mudah disusupi paham-paham yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.