Surabaya Siapkan Layanan Antar Obat Bagi Pasien Rawat Jalan
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan program layanan antar obat bagi pasien rawat jalan yang berobat di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie. (Foto ilustrasi obat) | Foto: www.freepik.com
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima program Coorparate Sosial Responsibility (CSR) dari PT MPM Honda berupa lima unit motor. Lima unit motor tersebut rencananya digunakan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk program layanan antar obat bagi pasien rawat jalan yang berobat di RSUD Dr. Mohamad Soewandhie.
Melalui program tersebut, pasien rawat jalan diharapkan tidak lagi perlu antre terlalu lama hingga menyebabkan kerumunan di lingkup rumah sakit. "Alhamdulillah kita mendapatkan CSR kendaraan untuk mempercepat pelayanan kesehatan masyarakat. Terutama bagi pasien rawat jalan," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya, Febria Rachmanita, Selasa (1/6).
Febria menceritakan awal mula tercetusnya ide layanan antar obat ke rumah pasien rawat jalan. Ide tersebut dilatarbelakangi adanya pasien yang mengantre obat di instalasi farmasi RSUD dr. Mohamad Soewandhie. Bahkan tidak sedikit pasien yang mengantre setiap harinya.
“Apalagi dalam masa pandemi Covid-19 ini, saya bercita-cita agar pasien rawat jalan setelah periksa langsung bisa pulang dan obatnya diantarkan petugas ke rumah masing-masing. Supaya dapat mencegah penularan penyakit,” ujarnya.
Ia pun mulai mencari CSR yang memungkinkan dapat merealisasikan program itu. Terkait ide yang disiapkan Febria, PT MPM Honda bersedia mengambil peran membantu mewujudkan program pengiriman obat ke rumah pasien tersebut.
"Mereka mendukung kami karena juga ingin memberikan manfaat kepada warga Surabaya. Alhasil Honda menyumbangkan lima motor lengkap dengan kotak obatnya,” kata Febria.
Febria berharap, dari program ini masyarakat tidak perlu menunggu antrean obat terlalu lama. Terutama, bagi pasien yang kondisinya rentan dan harus segera dibawa pulang.
Sebab, ketika pasien itu berada di rumah sakit terlalu lama maka akan mudah tertular penyakit lain. “Sehingga yang paling penting buat kami adalah warga nyaman berobat di rumah sakit dan dapat segera sembuh. Itu yang paling penting untuk kami,” kata dia.