REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai kesempatan orang untuk sukses pada era digital saat ini lebih terbuka lebar ketimbang era sebelumnya. Dengan digitalisasi, masyarakat bisa menentukan jalan sendiri dalam mencapai kesuksesan.
Erick menilai pertumbuhan seperti ini akan berdampak baik bagi Indonesia. Ia mencontohkan daftar orang terkaya di Amerika Serikat (AS) yang selalu berubah setiap 10 tahun hingga 20 tahun.
"Indonesia dari tahun ke tahun, yang kaya itu-itu saja. Baru sekarang di era digital nanti akan ada orang-orang kaya baru," ujar Erick saat podcast bersama Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada Selasa (1/6).
Erick menilai keseimbangan ekonomi merupakan hal yang penting. Erick tak ingin kesenjangan ekonomi terus terjadi antara yang kaya dengan yang miskin. Pemerintah terus berupaya mencari solusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Keberpihakan pemerintah penting dalam menggerakan pertumbuhan ekonomi," ucap Erick.
Erick mengaku kagum dengan ide brilian Presiden Jokowi yang hendak membangun ibu kota baru dalam mengantisipasi perubahan. Erick menilai Jakarta tak akan mampu terus menerus menopang ekonomi Indonesia.
"Akan ada 50 juta penambahan penduduk Indonesia, ini mau ke mana? Ke Jakarta lagi? Mau ke Bandung lagi? Lampung lagi? Tidak bisa," ungkap Erick.
Erick mengatakan penciptaan titik-titik ekonomi baru menjadi sebuah keharusan dalam mendorong pertumbuhan ke depan. Indonesia tak bisa hanya sekadar bermimpi, tapi juga harus menuangkan mimpi menjadi sebuah implementasi.
Erick memuji langkah Jokowi yang merealisasikan sejumlah mimpi besar bangsa melalui pembangunan infrastruktur seperti jalan tol trans Jawa dan trans Sumatera. "Implementasi itu menjadi kunci. Kalau semua mimpi tidak ada konkretnya, ya itu hanya mimpi saja," kata Erick.