Selasa 01 Jun 2021 18:51 WIB

Airlangga: Kader Golkar Beri Contoh Perilaku Pancasilais

Penguasaan teknologi informasi bisa menjadi lompatan besar membumikan Pancasila.

Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama sejumlah pengurus pusat lainnya memberikan keterangan pers tentang hasil Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Kamis (10/12/2020). Dalam keterangannya Airlangga mengatakan berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dari 270 wilayah yang menggelar Pilkada serentak, pasangan yang didukung Partai Golkar menang di 165 daerah.
Foto: MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama sejumlah pengurus pusat lainnya memberikan keterangan pers tentang hasil Pilkada serentak 2020 di Jakarta, Kamis (10/12/2020). Dalam keterangannya Airlangga mengatakan berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dari 270 wilayah yang menggelar Pilkada serentak, pasangan yang didukung Partai Golkar menang di 165 daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berpesan agar seluruh kader Golkar tidak hanya beretorika untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila. Airlangga meminta kader Golkar selalu hadir di tengah masyarakat untuk menunjukkan nilai Pancasila melalui perilaku.

Airlangga menuturkan, lima dasar yang dirumuskan dalam Pancasila oleh pendiri bangsa merupakan paket lengkap yang dibutuhkan Bangsa Indonesia. “Kader Golkar harus bisa menjadi role model perwujudan Pancasila dalam setiap sendi kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutur Airlangga dalam keterangan memeringati Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6).

Ia mengatakan, semangat gotong-royong yang selama ini diperankan kader Golkar untuk membangun bangsa, merupakan salah satu perwujudan nilai Pancasila. Golkar memastikan semangat menghargai perbedaan suku, ras, agama dan golongan selalu hadir menjadi semangat berpolitik demi kesejahteraan masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengaku, saat ini Indonesia telah memasuki revolusi industri generasi keempat atau Industri 4.0. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia untuk semakin membumikan Pancasila. Menurutnya, teknologi informasi menjadi salah satu kunci utama dalam Industri 4.0. Penguasaan terhadap teknologi menjadi syarat bangsa Indonesia bisa berdaya saing di era Industri 4.0.

Di sisi lain, penguasaan teknologi berbasis digital juga bisa menjadi lompatan besar untuk membumikan Pancasila. “Saat ini ada peluang besar di depan mata untuk membumikan nilai-nilai Pancasila. Sudah bukan eranya hanya retorika, tetapi harus ada implementasi, aktualisasi dari nilai-nilai itu,” tegasnya.

Terlebih, Bangsa Indonesia saat ini masih menghadapi pandemi Covid-19. Lima konsep yang telah dibacakan Bung Karno saat sidang BPUPKI pada 1 Juni 1945 bisa sekaligus diaktualisasikan menghadapi gelombang pandemi Covid-19. “Bahwa pemerintah menyejahterakan rakyat, masyarakat yang mendukung pemerintah, dan saling bantu dengan negara sahabat, merupakan perwujudan Pancasila,” tegas Airlangga.

Airlangga mengaku, ancaman pandemi butuh kerja keras semua pihak. Butuh saling dukung antarpihak, bukan sebaliknya saling curiga dan saling menjatuhkan. Jika bisa mengaktualisasikan Pancasila bersama-sama, Indonesia bakal lekas keluar dari terjangan badai Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement