REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengingatkan pemuda generasi penerus bangsa agar menjaga kondusivitas dan mengelola perbedaan berlandaskan Pancasila.
“Pancasilanya dijaga dengan melawan mereka yang hendak mengganggu Pancasila. Kita gunakan tenaga dan kreativitasnya untuk membela negeri agar tetap indah dan damai,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam acara Bangkit Milenial Fest 2021 di Balai Pengelolaan Taman Budaya, Jalan Bukit Dago Selatan, Kota Bandung, Selasa (1/6) petang.
Membangun Indonesia itu lahir dari lima perjanjian luhur yang dinamakan Pancasila. Oleh sebab itu, Emil meminta pemuda sekuat tenaga dan upaya menjaga kesaktian Pancasila dengan memaknai setiap kegiatan melalui kelima sila yang terkandung di dalamnya.
“Harus berketuhanan agar selalu ingat terhadap urusan batin, inilah esensi sila kesatu. Kemanusiaan, kita harus tolong menolong dan tidak ada urusannya dengan agama juga identitas. Persatuan Indonesia, supaya tidak ada yang memecah belah. Demokrasi, kalau ada kegiatan kita harus diskusi. Keadilan sosial, harus tolong menolong dengan sesama,” paparnya.
“Lawan mereka-mereka yang kalau nanti ketika jam istirahat di sela kegiatan sekolah, berkuliah mengajak bisik-bisik seminar kajian dan menjelekkan Pancasila,” tambahnya.
Emil berharap generasi muda mampu menanggapi perbedaan agama dan budaya sebagai rahmat. Agar kelak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jadi adidaya. “Saya doakan agar melihat perbedaan sebagai rahmat, dengan menjaga toleransi keberagaman dan lahirlah Indonesia Emas 2045,” katanya.
Apabila Indonesia mau menjadi negara adidaya pada 2045, ia berujar agar para pemuda tidak terdisrupsi ajakan-ajakan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. “Karena dari perbedaan lahirlah kemajuan, maka Indonesia kuat karena ada berbagai macam suku bangsa yang berbeda namun tetap satu NKRI,” katanya.
Emil pun mengapresiasi atas penyelenggaraan acara “Bangkit Milenial Fest 2021” yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jabar, karena dapat menanamkan nilai Pancasila dengan cara kreatif. Acara ini dimaksudkan mengapresiasi karya kreatif pemuda dalam konteks kepancasilaan.
“Inilah yang saya tunggu menyosialisasikan pilar-pilar Pancasila dengan cara yang kreatif seperti ini menyesuaikan dengan generasi Z,” imbuhnya.