REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Media dan militer Uganda mengatakan sekelompok orang bersenjata melepaskan tembakan yang membawa seorang menteri. Percobaan pembunuhan ini melukai mantan komandan angkatan darat itu serta menewaskan putri dan supirnya.
Selasa (1/6) empat orang dengan sepeda motor menghujani mobil yang membawa Menteri Tenaga Kerja dan Transportasi Jenderal Katumba Wamala. Stasiun televisi Uganda mengatakan serangan ini terjadi di daerah Kisasi.
Presiden Yoweri Museveni mengecam serangan tersebut dan menyebut pelakunya sebagai penjahat, teroris dan 'babi yang tak memiliki nilai hidup'. Dalam unggahannya di Twitter ia mengatakan pihak berwenang sudah memiliki petunjuk mengenai kasus ini dan penjahatnya akan dikalahkan.
Foto-foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan Wamala dengan mulut yang terbuka di samping mobil terlihat sangat tertekan. Celananya yang berwarna terang basah oleh darah.
Penyidik dari kepolisian menyisir lokasi kejadian, meneliti lubang-lubang di kaca jendela, badan dan casing mobil. Stasiun televisi swasta NTV Uganda menyiarkan rekaman video Wamala berbicara di rumah sakit yang diunggah di media sosial. Ia menyebut nama putrinya yang bersamanya di mobil.
"Saya selamat kami kehilangan Brenda, orang-orang jahat telah melakukannya, tapi Tuhan memberi saya kesempatan kedua," katanya dalam rekaman video tersebut.
Sementara itu juru bicara Angkatan Bersenjata Brigadir Flavia Byekwaso mengatakan 'ada penembakan yang melibatkan Wamala'. Ia mengonfirmasi menteri itu terluka dan sudah dibawa ke rumah sakit. "Supirnya tewas," tambahnya.
Pejabat pemerintah mengatakan warga setempat yang juga tertembak dan terluka dalam insiden ini sudah dirawat di rumah sakit. Sejak lama organisasi hak asasi manusia menuduh Wamala yang pernah menjadi kepala kepolisian Uganda melanggar hak asasi manusia.
Ia dituduh melakukan penangkapan sewenang-wenang dan menyiksa aktivis-aktivis oposisi. Kepolisian membantah melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Beberapa tahun terakhir ada sejumlah kasus pembunuhan yang tak terpecahkan dan kematian misterius sejumlah pejabat tinggi di negara Afrika timur tersebut. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai pelaku dan motivasi-motivasinya.
Korban-korbannya antara lain anggota parlemen, perwira polisi, jaksa, tokoh Muslim dan lainnya. Hampir semuanya dilakukan penembak dari sepada motor.