REPUBLIKA.CO.ID,SIGI -- Bupati Sigi, Sulawesi Tengah, Mohamad Irwan, mengharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat membantu pemerintah daerah itu dalam mewujudkan desa mengaji sebagai upaya membina moral dan intelektual generasi muda tentang keagamaan, sejak dini.
"Kerja sama dengan MUI ini sangat baik dalam memberikan penguatan terhadap Program Sigi Religi, saya sangat berharap di tahun ini dalam Program Sigi Religi ada ketambahan desa mengaji," ucap diadi Sigi, Selasa (2/6).
Sigi mengaji merupakan tindak lanjut dari Program Sigi Religi yang digagas Bupati Mohamad Irwan Lapatta dan Wakil Bupati Samuel
Yansen Pongi, yang dalam implementasinya melibatkan organisasi keagamaan muslim, seperti MUI, Alkhairaat, BKPRMI. Sigi mengaji tidak sekadar mengenalkan dan mengajar masyarakat, khususnya generasi muda, untuk mengaji Al Quran, melainkan memahami maksud dan makna dari teks Al Quran, sehingga Al Quran sebagai pedoman hidup yang diyakini benar-benar dipahami oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
Selain itu, Sigi mengaji juga mengajarkan tentang akhlak dan moral, membina budi pekerti generasi muda lewat pendekatan agama, serta meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, tentang keagamaan, sebagai upaya pencegahan dini dan melindungi generasi muda dari paham intoleransi dan radikalisme.
Ia berharap, hal ini dapat dioptimalkan sehingga terbangun masyarakat dan generasi muda yang menjunjung tinggi nilai-nilai penghormatan terhadap perbedaan dan kemajemukan di Sigi. "Membangun kerukunan umat beragama harus dilakukan sejak dini, melalui pendekatan agama. Karena agama menjadi benteng untuk pembangunan mental, moral, dan intelektual generasi muda yang moderat," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa Sigi religi yang di dalamnya terdapat Sigi mengaji untuk Muslimdan Sigi beribadah bagi non-
Muslim, merupakan satu pendekatan pembinaan terhadap masyarakat dari aspek agama, yang salah satu substansinya untuk membangun
kesiapan generasi muda menghadapi tantangan zaman."Salah satu faktor yang mendasari adanya Sigi religi karena melihat adanya keseimbangan jumlah penduduk Muslim dan non-Muslim di
wilayah Sigi, olehnya perlu dibangun pemahaman masyarakat yang moderat lewat program tersebut," ujarnya.