Rabu 02 Jun 2021 07:24 WIB

Kata Menteri Austria Soal Peta Nasional Islam Kontroversial

Menteri Austria yakinkan Peta Nasional Islam tak picu kecurigaan

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Austria yakinkan Peta Nasional Islam tak picu kecurigaan. Masjid di Austria.
Foto: RT Room
Menteri Austria yakinkan Peta Nasional Islam tak picu kecurigaan. Masjid di Austria.

REPUBLIKA.CO.ID, WINA – Menteri Urusan Luar Negeri dan Integrasi Austria, Susanne Raab pada Selasa (1/6) membela peta Islam yang merinci 620 masjid dan asosiasi Islam termasuk nama dan lokasi. 

“Ini bukan sama sekali menjadi kecurigaan umum terhadap Muslim. Ini tentang perjuangan bersama melawan Islam politik sebagai tempat para ekstremisme,” kata Raab kepada surat kabar Welt Jerman.

Baca Juga

Raab meluncurkan situs internet yang disebut Peta Nasional Islam pekan lalu dengan nama dan lokasi lebih dari 620 masjid, asosiasi, dan pejabat. Banyak Muslim merasa terstigmatisasi dan keamanan mereka terancam oleh adanya peta Islam. Sebab, alamat dan rinciannya tersebar di tengah berkembangnya Islamofobia di Austria terutama setelah serangan mematikan di Wina pada November lalu.

Dilansir Daily Sabah, Rabu (2/6), Komunitas Agama Islam di Austria (IGGOE), yang mewakili kepentingan sekitar 800 ribu Muslim di Austria, memperingatkan agar tidak menstigmatisasi Muslim sebagai potensi bahaya bagi masyarakat dan tatanan hukum demokratis. Kampanye ini memicu rasisme dan membuat risiko keamanan warga Muslim terancam.

Pemuda Muslim Austria (MJOE) mengumumkan pada akhir pekan bahwa mereka akan mengajukan gugatan terhadap peta tersebut. Menanggapi pernyataan Raab, surat kabar Der Standard yang berbasis di Wina memperingatkan dalam sebuah artikel opini, peta ini tidak hanya akan memicu sikap Islamofobia tetapi dapat memfasilitasi tindakan kekerasan Islamofobia.

Sementara itu, Dewan Eropa pada Senin meminta Austria untuk menarik peta tersebut. Publikasi peta itu memusuhi umat Islam dan berpotensi kontraproduktif. Malahan peta itu menyajikan kebencian dan banyak Muslim melihatnya sebagai tindakan diskriminatif.

Sayangnya, Raab menolak kritik bahwa peta itu akan membahayakan perwakilan Islam. “Jika Anda sekarang mengatakan bahwa Anda sedang mendirikan sebuah asosiasi Islam tapi tidak ingin ada yang maka itu menunjukkan masalahnya. Yakni, Anda lebih suka berkhutbah secara serampangan,” kata Raab.

Raab menegaskan peta Islam juga untuk kepentingan umat Islam yang tidak ingin ada hubungannya dengan arus ekstremis. “Anda juga harus tahu masjid mana yang akan Anda tuju dan struktur serta ideologi apa yang ada di baliknya,” tambah dia.

Muslim Austria sangat prihatin atas upaya yang sedang berlangsung oleh Kanselir Sebastian Kurz untuk memanfaatkan sentimen anti-Islam untuk agenda sayap kanannya.

 

Sumber: dailysabah 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement