Rabu 02 Jun 2021 07:56 WIB

Mafia Sisilia Italia Bebas Setelah 25 Tahun Dipenjara

Beberapa politisi Italia mengutuk pembebasan Brusca, mafia Sisilia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Bendera Italia
Bendera Italia

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Mafia Sisilia, Giovanni Brusca (64 tahun), dibebaskan setelah menjalani hukuman 25 tahun penjara. Dia mendekam di balik jeruji besi karena meledakkan bom yang membunuh hakim Giovanni Falcone pada 1992. 

Media Italia melaporkan, Brusca akan dibebaskan bersyarat selama empat tahun. Kepala Jaksa Anti-Mafia, Federico Cafiero De Raho mengatakan, di balik kekejaman yang dilakukan oleh Brusca, dia telah memberikan informasi penting kepada penyidik.

Baca Juga

"Terlepas dari apa yang orang pikirkan tentang kekejaman yang dia lakukan pada saat itu, jangan lupa bahwa dia memberikan informasi tentang pemboman di Sisilia dan di daratan Italia," ujar De Raho kepada Reuters.

"Jelas, hakim percaya ini adalah hukuman penjara yang tepat," kata De Raho menambahkan.

Beberapa politisi Italia mengutuk pembebasan Brusca. Kepala liga sayap kanan Matteo Salvini mengatakan, pembebasan Brusca tidak dipandang sebagai bentuk keadilan.

Brusca ditangkap pada 1996, tepatnya empat tahun setelah serangan yang menewaskan Falcone beserta istrinya dan tiga polisi. Setelah mengubah sikapnya menjadi pembelot mafia, Brusca membantu jaksa penuntut dalam tindakan keras mereka terhadap klan Cosa Nostra.

Dua bulan setelah pembunuhan Falcone, hakim antimafia Paolo Borsellino juga dibunuh oleh kelompok mafia. Itu adalah salah satu episode paling terkenal dalam perjuangan panjang Italia melawan kejahatan terorganisasi.

Brusca yang dikenal sebagai 'pembantai orang', telah mengakui perannya dalam lebih dari 100 pembunuhan. Salah satunya kematian seorang bocah lelaki berusia 14 tahun bernama Giuseppe Di Matteo, yang dibunuh dan dilarutkan dalam asam. Remaja itu dibunuh karena ia adalah putra dari seorang informan mafia.

Brusca memberikan informasi kepada para penyelidik tentang beberapa serangan mematikan yang dilakukan Cosa Nostra pada 1980-an dan 1990-an. Dia juga bersaksi dalam persidangan atas dugaan negosiasi antara pejabat Italia dan mafia untuk menghentikan pemboman. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement