REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Jawa Barat (Jabar) sudah menuntaskan seleksi program Petani Milenial yang akan mengembangkan dua komoditas unggulan. Yakni, tanaman hias dan ubi jalar.
Menurut Kepala DTPH Jabar Dadan Hidayat, pihaknya melakukan seleksi pada 1.961 pendaftar Program Petani Milenial. Namun, yang lolos hanya sebanyak 469 untuk menjadi calon petani milenial (CPM). Dari 469 orang tersebut kemudian dilakukan Pre-Screening oleh bank bjb.
“Diperoleh 428 calon petani milenial. Yang 428 CPM ini sudah mengumpulkan berkas pengajuan KUR bjb, dan saat ini akan segera diverifikasi oleh pihak bjb,” ujar Dadan, Rabu (2/6).
DTPH Jabar sendiri, kata dia, baru saja menyelesaikan pembekalan teknis dan dinamika kelompok yang digelar di tiga lokasi, yaitu Cimenyan untuk 50 orang petani milenial dengan komoditas ubi jalar, Satpel BBH Margahayu Lembang untuk komoditas tanaman hias dengan jumlah petani milenial sebanyak 198 orang, dan BBH Pasir Banteng Jatinangor untuk tanaman hias pada 179 orang peserta.
"Untuk dua komoditas ini DTPH sudah menjalin kerja sama dengan pihak offtaker PT Minaqu Indonesia untuk tanaman hias, dan CV SSMB untuk komoditas ubi jalar," katanya.
Dadan memastikan komoditas tanaman hias memiliki potensi yang menjanjikan, tak terkecuali untuk tujuan pasar ekspor. Sejauh ini, tanaman hias asal Jabar telah terbang dan diminati di berbagai negara, seperti ke Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, Kanada, Siprus dan Inggris.
Menurut Dadan, pihaknya sudah menyiapkan sedikitnya 16 jenis tanaman hias sebagai rekomendasi untuk Petani Milenial, antara lain aglaonema pictum, cyrtosperma hambalii, crystosperma goeldiana, dracaena jiewhoei, homalomena merah, homalomena hijau, homalomena Papua, piper Papua, raphidophora tenuis hijau, amydrium silver, alocasia brachifolia, alocasia jacklyn, alocasia lauterbachiana, alocasia silver scale, alocasia dragon scale.