Rabu 02 Jun 2021 14:20 WIB

Kacamata Baru Malah Bikin Pusing, Harus Bagaimana?

Jangan pilih kacamata semata hanya karena tren.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Mengucek mata. Orang kerap merasa pusing saat mencoba kacamata baru.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Mengucek mata. Orang kerap merasa pusing saat mencoba kacamata baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemeriksaan mata bisa menjadi salah satu upaya untuk mengetahui kondisi kesehatan mata. Lalu berapa tahun sekali pemeriksaan mata idealnya dilakukan?

Seorang optometris dan direktur Ong's Optics Singapura Dr Alex Ong, menyatakan, idealnya pemeriksaan mata harus dilakukan setiap tahun atau setidaknya setiap dua tahun. Sementara, bagi orang tua yang berusia 50 tahun ke atas pemeriksaan tahunan penting, terlebih jika di keluarga ada riwayat diabetes, glaukoma atau degenerasi makula.

Baca Juga

"Untuk anak-anak dengan risiko tinggi miopia (rabun jauh), tes harus dilakukan setiap enam bulan untuk memantau perkembangan. Deteksi dini membantu mengelola miopia dan mengurangi risiko kondisi mata serius di kemudian hari,” kata Ong, dilansir Channel News Asia, Rabu (2/6).

Setelah diperiksa dan mendapat resep untuk kacamata baru, Ong mengingatkan agar pasien tidak memilih bingkai kacamata hanya karena modelnya sedang trendi saja. Yang utama adalah kenyamanan.

Pastikan kacamata baru itu membantu mengatasi masalah penglihatan. Lebih jelasnya, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memilih kacamata baru menurut Ong.

1. Tidak pusing terlalu lama

Ong mengatakan, sedikit pusing saat mencoba kacamata baru adalah hal biasa. Tetapi jika Anda tidak dapat beradaptasi dengan kacamata baru dalam satu atau dua pekan, sebaiknya konsultasi ulang dengan dokter.

Bisa jadi penyebabnya ialah ketidaksesuaian jarak titik fokus mata Anda dengan titik fokus pada lensa kacamata. Masalah juga bisa datang dari ketidak pasnya penempatan lensa pada bingkai kacamata atau bingkainya perlu disetel dengan lebih baik.

"Pusing jarang terjadi, kecuali jika resep kacamatanya sangat tinggi, itu menyebabkan membuat mata menjadi tegang,” kata Ong.

Ketegangan mata yang mengakibatkan pusing tidak hanya diakibatkan oleh lensa, tetapi jenis bingkai kacamata. Orang yang terbiasa pakai bingkai mungil akan merasakan pusing ketika beralih ke kacamata yang lebih besar bingkainya.

"Jadi pastikan Anda memilih bingkai yang nyaman, agar kacamata itu tidak menimbulkan pusing," tutur Ong.

Begitu otot mata menjadi rileks, dalam beberapa hari pusing akan hilang. Mata pun tak lagi terasa mudah lelah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement