Rabu 02 Jun 2021 16:19 WIB

Ganjar Jelaskan Pentingnya Bandara Jenderal Besar Soedirman

Bandara ini mulai beroperasi kemarin, Selasa (1/6).

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Runway Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, menjelang pengoperasian oleh Angkasa Pura II.
Foto: AP II
Runway Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, menjelang pengoperasian oleh Angkasa Pura II.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG— Beroperasinya Bandar Udara (Bandara) Jenderal Besar Soedirman (JBS), Purbalingga, Jawa Tengah disebut bakal menjadi babak baru pengembangan wilayah Jawa Tengah, khususnya bagian selatan- barat.

Keberadaan bandara yang sebelumnya bernama Wirasab tersebut juga dinilai akan mendorong dan membuka peluang kerjasama antar daerah di kawasan tersebut, guna memacu kemajuan wilayahnya.

“Tentunya, dengan keberadaan Bandara JBS ini akan memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan kawasan Jawa Tengah bagian selatan dan barat,” kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/6).

Menurut Ganjar, Bandara JBS telah beroperasi mulai 1 Juni 2021 kemarin. Kehadiran bandara yang terletak 11 kilometer di selatan pusat Kabupaten Purbalingga tersebut, menurutnya juga sangat penting. Itu karena dengan adanya fasilitas layanan penerbangan tersebut, diharapkan bisa memberi kontribusi positif bagi pengembangan wilayah, di kawasan Jawa Tengah bagian selatan dan barat.

“Tidak hanya Kabupaten Purbalingga, melainkan juga daerah lain seperti Kabupaten Banjarnegara, Kebumen, Banyumas, Wonosobo, Brebes, Tegal bahkan hingga Pemalang,” katanya.

Gubernur juga mengungkapkan, beroperasinya Bandara JBS Purbalingga, merupakan mimpinya sejak lama, tepatnya saat ia masih menjadi legislator di DPR RI.

“Saat itu saya memang memimpikan, bagaimana wilayah selatan Jawa Tengah memiliki bandara yang dapat mendorong kemajuan kawasan Jawa Tengah di kawasan selatan dan barat, dan akhirnya sekarang terwujud,” katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement