REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad menilai Malaysia belum sepenuhnya melakukan lockdown total. Ini karena masih banyak menjumpai orang bekerja dan mobil lalu lalang di jalan.
"Saya ucapkan selamat kepada pemerintah karena mengadakan pembatasan total namun sepertinya tidak total karena banyak orang yang bisa keluar bekerja dan di jalan-jalan juga kadang kita jumpa banyak mobil yang lalu lalang di jalan-jalan," katanya melalui channel YouTube di Kuala Lumpur, Rabu.
Artinya, ujar Mahathir, ada pengecualian pada orang tertentu sehingga tidak jadi total."Saya sendiri menerima 'total lockdown'. Saya tidak pergi bekerja. Saya duduk di rumah. Jemu duduk di rumah tetapi apa boleh buat karena kita akan patuh pada pembatasan total," katanya.
Pendiri Partai Pejuang itu melihat pembatasan total baru benar dilakukan pada dua pekan awal pandemik Covid-19. Saat itu tidak ada mobil dan lalu lalang orang-orang di jalan.
Ia mendorong agar penanganan Covid dilakukan dengan berbagai upaya. Salah satunya melalu vaksinasi. Mahathir pun mendengar bahwa vaksin sputnik Rusia belum juga disetujui.
"Saya berpendapat sepanjang vaksin tersebut baik digunakan di negara lain tidak perlu bersusah-susah diuji. Kalau vaksin tersebut digunakan di negara maju seperti Inggris atau Amerika digunakan saja. Inggris belum sampai 80 persen vaksinasinya tetapi sudah ada dampak," katanya.
Mahathir meminta ada upaya bersama gigih untuk menyuntikkan vaksin dan jangan menunggu sampai orang datang ke tempat vaksinasi."Kita pergi ke mereka bisa menyewa bus atau mobil. Tidak perlu terlalu banyak uang, kita memiliki ribuan dokter, satu dokter di satu tempat cukup untuk melakukan vaksinasi," katanya.
Mahathir bercerita ia memiliki daerah pemilihan di Pulau Tuba yang di dalamnya terdapat orang tua yang mengaku berusia 130 tahun walaupun masih perlu di-cek."Kita bisa pergi ke tempat tersebut dengan menaiki boat atau perahu kemudian mendirikan pusat vaksinasi untuk melakukan vaksinasi orang-orang di sana," katanya.
Pada hari kedua pembatasan penuh di Kuala Lumpur sejumlah pertokoan non utama seperti toko mainan di Jalan Raja Laut nampak tutup dan hanya kedai makanan, apotik dan toko swalayan yang buka.