REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kasus kematian akibat Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut per Selasa (1/6), secara keseluruhan terdapat 435 orang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman mengatakan, saat ini penyebaran kasus Covid-19 di Garut sedang mengalami lonjakan. Penambahan kasus kematian akibat positif Covid-19 juga mengalami peningkatan.
"Memang saat ini Garut cukup rawan," kata dia saat dihubungi republika.co.id, Rabu (2/6).
Asep menyebutkan, pada Selasa kemarin, terdapat delapan kasus positif yang berakhir meninggal dunia. Menurut dia, sebagian besar dari delapan orang itu merupakan lansia.
Secara keseluruhan, dari total 435 kasus meninggal akibat Covid-19, sekitat 60-70 persen merupakan lansia. "Memang sekarang mulai bergeser ke usia muda sekitar 40an. Tapi masih lebih banyak lansia," kata dia.
Ia menjelaskan, lansia memang lebih rawan terpapar Covid-19. Ketika sudah terpapar, risiko lansia menjadi pasien bergejala juga lebih tinggi.
Hal itu kemungkinan disebabkan daya tahan tubuh lansia lebih rendah dibanding masyarakat yang usianya lebih muda. Selain itu, banyak lansia yang memiliki penyakit penyerta.
"Pasien Covid-19 yang ada di rumah sakit saat ini rata-rata itu berusia di atas 50 tahun," ujar dia.
Secara akumulatif, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Garut hingga Selasa berjumlah 10.165 kasus. Sebanyak 8.606 orang telah sembuh, 761 orang masih menjalani isolasi mandiri, 363 orang menjalani isolasi di rumah sakit, dan 435 orang meninggal dunia.