REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kantor berita Palestina WAFA melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel menahan puluhan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki, Selasa (1/6) waktu setempat. Buldoser Israel juga meratakan tanah untuk memperluas pemukiman ilegal Israel.
Seperti dilansir laman Ahram Online, pasukan Israel menahan pemuda Palestina di beberapa distrik di selatan Tepi barat, termasuk Ramallah, Tulkarm Jenin, Nablus, Tubas, Qalqilya, Hebron, Betlehem, dan Qatanna di barat laut Yerusalem.
Di Ramallah, Tulkarm, Nablus, dan Qalqilya, sekurangnya 12 pemuda Palestina ditahan oleh pasukan pendudukan Israel dan seorang mantan tahanan juga ditangkap di distrik Jenin.
"Pasukan Israel juga menahan satu pemuda di Tubas, lima di Betlehem, dan satu di Hebron yang terluka oleh tembakan. Juga, di barat laut Yerusalem, di sebuah desa bernama Qatanna, seorang pemuda juga ditangkap," lapor kantor berita WAFA.
Sementara itu, Israel juga berupaya memperluas pemukimannya. Di Masafer Yatta, selatan Tepi Barat, pasukan pendudukan Israel menggandakan upaya mereka untuk memperluas pemukiman Havat Talia, yang merupakan pemukiman ilegal Israel di dekatnya. Pasukan Israel mengusir warga Palestina dari tanah mereka dan menghancurkan rumah-rumah mereka.
"Untuk memperluas Havat Talia, buldoser meratakan tanah di Khirbet Umm al-Khawas di Masafer Yatta," ujar seorang aktivis lokal Fouad al-Imour.
Di Desa al-Samu di Hebron, pasukan pendudukan Israel menyita sel surya dan menghancurkan dua tenda ternak dan satu tenda berpenghuni. "Pasukan Israel menghancurkan struktur serta menyita sel surya dengan dalih bahwa mereka berada di area yang diklasifikasikan sebagai 'Area C', yang berada di bawah kekuasaan militer penuh Israel," ujar Rateb al-Jabour, koordinator Wall and Settlements Resistance Commission.