REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Operasi Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terhadap pengungkapan dan penangkapan sejumlah terduga sel jaringan terorisme di Merauke, Papua, bertambah menjadi 13 orang. Jumlah teroris yang ditangkap kemungkinan masih bertambah.
Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji mengatakan, selain menangkap 13 orang teroris, Densus 88 juga mengamankan berbagai barang bukti. "Untuk sementara yang bisa saya sampaikan itu saja karena masih terus dilakukan penyelidikan, " kata Untung yang dihubungi dari Jayapura, Rabu (2/6).
Dari 13 teroris yang diamankan, baru 11 orang yang identitasnya terungkap, yakni AK, SB, ZR, UAT, DS, SD, SR, YK dan SW serta pasangan suami istri AP dan IK. Penangkapan teroris diawali ditangkapnya 10 orang setelah sebelumnya terindikasi melakukan pemboman di Merauke, namun gagal.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menyatakan mereka merupakan jaringan Kelompok Ansharut Daulah yang terkait dengan aksi pengeboman Gereja Katedral, Makassar, pada 28 Maret 2021 lalu.