Rabu 02 Jun 2021 23:20 WIB

Santri Mulai Berdatangan Kembali ke Pesantren di Tasikmalaya

Pesantren di Tasikmalaya mulai kedatangan santri.

Rep: Bayu Adji/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah santri dari luar kota mulai datang kembali ke Pondok Pesantren Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (2/6). Pasa santri yang baru datang diwajibkan menjalani tes swab antigen yang difasilitasi pesantren.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sejumlah santri dari luar kota mulai datang kembali ke Pondok Pesantren Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (2/6). Pasa santri yang baru datang diwajibkan menjalani tes swab antigen yang difasilitasi pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah santri yang berasal dari luar kota mulai kembali berdatangan ke pondok pesantren di Kabipaten Tasikmalaya pada Rabu (2/6). Salah satunya di Pondok Pesantren (Ponpes) Idrisiyyah yang berlokasi di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya.

Berdasarkan pantauan Republika, kembalinya santri usai libur Lebaran ke ponpes itu diakomodir oleh pihak pesantren. Para santri dari luar kota dijemput dengan menggunakan bus atau minibus yang sudah disediakan ponpes, sehingga para santri aman selama perjalanan.

Baca Juga

"Proses penjemputan kita lakukan dengan armada yang sudah kita sterilkan dengan disinfektan. Dalam setiap bus juga kita hadirkan tour leader untuk memastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) tetap dilaksakan," kata Ketua Panitia Pemulangan dan Penjemputan Santri Ponpes Idrisiyyah, ustaz Nur Aziz Rahmatulloh, Rabu.

Sesampainya di pesantren, para santri dan barang bawaannya disterilisasi kembali menggunakan cairan disinfektan. Setelahnya, para santri diwajibkan menjalani tes swab antigen di lokasi yang sudah disiapkan.

Menurut dia, dari 200 santri yang sudah datang dan menjalani tes swab antigen, tak ada satu pun yang positif Covid-19. Namun, apabila ditemukan santri yang positif, pihaknya akan segera mengisolasi santri yang bersangkutan.

"Kita sudah menyiapkan tempat khusus sesuai arahan Satgas Kecamatan Cisayong. Kita juga akan berkomuninasi dengan orang tua santri terkait penanganannya," ujar ustaz Nur.

Sementara itu, santri yang telah dipastikan negatif Covid-19 dapat langsung ke asrama masing-masing. Setelah semua proses pemulanhan selesai, rencananya proses kegaiatan belajar mengajar (KBM) di pesantren akan dimulai pada 4 Juni.

Ustaz Nur mengatakan, ada sekitar 1.200 santri yang akan kembali ke Ponpes Idrisiyyah. Namun, kembalinya santri itu dilakukan secara bertahap selama dua hari.

"Hari ini akan ada 500 santri yang berasal dari luar Tasikmalaya. Sisanya besok dari Tasikmlaya dan sekitarnya," kata dia.

Salah satu santri yang baru kembali ke ponpes itu, Defri (15 tahun) mengaku tak ada persiapan khusus untuk melanjutkan mondok di pesantren. Ia hanya menyaiapkan sejumlah peralatan untuk menjaga prokes, baik selama perjalanan maupun di pesantren.

"Yang penting tetap prokes saja," kata santri asal Karawang itu.

Sementara salah seorang santri lainnya, Aska (15) juga mengaku tak menyiapkan diri secara khusus. Orang tuanya juga tak khawatir dirinya kembali ke pesantren. Sebab, menurut dia, orang tuanya menganggap lebih aman di pesantren dibanding di rumah.

"Saya hanya diberi pesan dari orang tua agar jangan lepas masker dan tetap jaga jarak," kata lelaki asal Garut itu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement