Rabu 02 Jun 2021 19:47 WIB

Ribuan Relawan Olimpiade Dilaporkan Mundur

Kekhawatiran atas virus corona bisa jadi alasan dari hal tersebut.

Ribuan Relawan Olimpiade Dilaporkan Mundur. Maskot Olimpiade Tokyo 2020 Miraitowa berpose dengan tampilan Simbol Olimpiade setelah upacara pembukaan simbol di Gn. Takao di Hachioji, Jepang, 14 April 14, 2021, untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020.
Foto: EPA-EFE/KIM KYUNG-HOON
Ribuan Relawan Olimpiade Dilaporkan Mundur. Maskot Olimpiade Tokyo 2020 Miraitowa berpose dengan tampilan Simbol Olimpiade setelah upacara pembukaan simbol di Gn. Takao di Hachioji, Jepang, 14 April 14, 2021, untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 10 ribu dari 80 ribu sukarelawan yang mendaftar untuk membantu penyelenggaraan Olimpiade Tokyo dilaporkan mundur dari acara senilai 15,5 miliar dolar AS itu.

"Tidak salah lagi kekhawatiran atas virus corona bisa jadi alasan dari hal tersebut serta perdebatan penyelenggaraan," kata CEO panitia Tokyo 2020, Toshiro Muto, Rabu (2/6).

Baca Juga

Namun, Nikkei melaporkan, dikutip dari Reuters, jumlah sukarelawan yang mundur tersebut tidak berdampak pada penyelenggaraan mengingat tidak ada penonton dari luar negeri dan pengurangan acara.

Para pemimpin G7 berencana menegaskan kembali dukungan mereka untuk tuan rumah Jepang pada pertemuan puncak yang akan datang. Sementara itu, penasihat medis pemerintah Jepang Shigeru Omi mengatakan tidak normal mengadakan Olimpiade dalam situasi seperti ini kepada komite parlemen, Rabu.

"Jika Olimpiade akan diadakan dalam keadaan saat ini, maka saya pikir itu adalah tanggung jawab penyelenggara Olimpiade untuk mengurangi skala acara dan memperkuat langkah-langkah pengendalian virus corona sebanyak mungkin," kata Omi.

Dengan penonton dari luar negeri sudah dilarang dan keadaan darurat Covid-19 berlaku di sejumlah daerah, termasuk Tokyo, suasana menjelang pertandingan menjadi lebih tenang. "Hanya ketika ada alasan yang jelas untuk menjadi tuan rumah Olimpiade, publik akan ikut serta. Sangat penting bagi mereka yang terlibat dalam Olimpiade untuk mengklarifikasi visi mereka dan alasan untuk menjadi tuan rumah Olimpiade," Omi menambahkan.

Ribuan atlet, ofisial, dan media akan turun ke Jepang di mana pekan lalu keadaan darurat di Tokyo dan daerah lain diperpanjang hingga 20 Juni. Sementara, hanya 2,7 persen orang Jepang yang telah menyelesaikan inokulasi, menurut survei Reuters, meskipun laju infeksi varian baru virus telah melambat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement