Rabu 02 Jun 2021 20:56 WIB

Pengamat: Modernisasi Alutsista tak Bisa DItunda

Pengamat menilai modernisasi alutsista tak bisa tunggu pandemi selesai.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Alutsista (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Alutsista (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia, Rizal Darmaputra menilai modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) wajib dilakukan negara manapun, termasuk Indonesia. Menurutnya, hal itu tidak bisa dilakukan menunggu pandemi Covid-19 selesai.

"Yang namanya ancaman terhadap kedaulatan bangsa kan enggak bisa menunggu sampai Covid-19 selesai dan (modernisasi alutsista) itu juga tidak bisa terputus," kata Rizal Darmaputra dalam keterangan, Rabu (2/6).

Baca Juga

Rizal mengatakan, modernisasi alutsista diperlukan guna menjaga kedaulatan negara. Sebabnya, lanjutnya, investasi pada sektor pertahanan dan keamanan merupakan keharusan dan tidak boleh terhenti sekalipun kondisi negara sedang terpuruk dilanda pandemi Covid-19.

"Kesinambungan itu yang harus kita jalankan karena itu satu proses yang panjang dari pemerintah sebelumnya dan dari menteri sebelumnya ke menteri sekarang dan mungkin menteri yang akan datang," jelasnya.

Rizal melanjutkan, Indonesia telah merancang strategi modernisasi alutsista dan tertuang dalam Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF). Ia disusun sejak 2007 lalu dan dibagi menjadi tiga rencana strategis (renstra) hingga 2024.

"Sekarang kita lagi pemenuhan ke MEF III. Tentu itu harus kita jalani karena itu sudah blueprint," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement