REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sebanyak sembilan sekolah di Kota Sukabumi akan menjadi pilot project penerapan program sekolah penggerak tahap awal. Nantinya sekolah ini bisa menjadi contoh bagi sekolah lainnya yang akan menerapkannya.
Sebelumnya, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi melakukan pertemuan dengan sembilan orang kepala sekolah tingkatan PAUD, SD dan SMP yang menjadi pilot project penerapan program sekolah penggerak di Balai Kota Sukabumi, Senin (31/5) lalu. Langkah ini untuk mengetahui kendala dan harapan dari sembilan sekolah yang masuk tahap pertama penerapan sekolah penggerak.
''Sembilan sekolah ini masuk dalam tahap awal program sekolah penggerak,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Rabu (2/6). Ke Sembilan sekolah ini yakni dua pendidikan anak sekolah dini (PAUD), empat SD, dan tiga tingkatan SMP.
Nantinya kata Fahmi, seluruh sekolah di semua jenjang pendidikan akan menerapkan program sekolah penggerak. Sehingga dari sembilan kepala sekolah yang lebih awal ini dapat memberikan informasi mengenai apa yang harus disiapkan secara khusus terkait pola perencanaan di tahun 2022.
Dalam artian ungkap Fahmi, sembilan sekolah ini mampu menjadi percontohan bagi sekolah-sekolah lain agar menjadi sekolah penggerak seutuhnya. Di mana sekolah penggerak merupakan upaya mewujudkan visi pendidukan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Fahmi menuturkan, alhamdulillah Kota Sukabumi salah satu daerah di Jabar menjadi daerah percontohan untuk melaksanakan program sekolah penggerak. Harapannya program ini mampu mewujudkan generasi muda atau pelajar pancasila dengan karakter unggul.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kota Sukabumi, Cecep Mansur menambahkan, saat ini sembilan orang kepala sekolah ini tengah mendapatkan pelatihan dari pemerintah pusat. Harapannya mereka mampu mengikutinya dengan baik dan menerapkannya di sekolah.