REPUBLIKA.CO.ID, LOME -- Uni Afrika (UA) menangguhkan keanggotaan Mali dari blok itu setelah kudeta bulan lalu. Keputusan ini diambil dalam rapat Dewan Perdamaian dan Keamanan UA mengenai anggota negara dari Afrika barat tersebut.
"(Blok memutuskan) untuk segera menangguhkan partisipasi Republik Mali dari semua aktivitas, lembaga dan institusi Uni Afrika sampai sampai ketertiban konstitusi nasional pulih di negara tersebut," kata blok itu dalam pernyataannya seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu (2/6).
UA mendesak 'tentara Mali untuk segera dan tanpa syarat kembali ke barak'. Blok itu meminta angkatan bersenjata Mali untuk menahan diri untuk tidak mengintervensi proses politik.
UA memperingatkan akan memberikan sanksi dan hukuman pada Mali bila negara itu tidak berkomitmen untuk menjalani transisi demokrasi.
Blok mendorong Mali untuk menghormati masa transisi 19 bulan yang awalnya dijadwalkan pada 27 Februari 2022 tanggal pemilihan demokrasi berikutnya. AU juga meminta agar Presiden Bah N'Daw dan Perdana Menteri Mochtar Ouane pemerintahan transisi yang dibebaskan dari tahanan rumah.
Pekan lalu keduanya resmi mengundurkan diri setelah ditahan selama tiga hari oleh Assimi Goita. Pemimpin junta yang mendalangi dua kudeta sebelumnya.