REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengkritik sikap sejumlah fan Inggris yang mencemooh para pemain yang berlutut sebelum laga Inggris vs Austria di Stadion Riverside, Middlesbrough, Kamis (3/6) dini hari WIB. Ia mengatakan, beberapa orang tidak memahami pesan berlutut yang disampaikan para pemain.
Cemoohan terdengar di sekitar stadion sebelum kick-off tetapi kalah bersaing dengan tepuk tangan dari pendukung lainnya. "Saya senang cemoohan itu ditenggelamkan oleh mayoritas penonton, tetapi kami tidak dapat menyangkal itu terjadi," kata Southgate dikutip dari BBC Sport, Kamis (3/6).
Para pemain berlutut sebeelum kick off untuk menyoroti ketidakadilan rasialis. Namun beberapa penonton tampak mencemooh tindakan tersebut. Southgate menilai mereka yang tidak setuju menganggap itu adalah sikap politik yang tidak mereka setujui. Namun dia memastikan para pemain melakukannya tidak berlandaskan motif politik, melainkan kemanusiaan.
"Saya pikir hal terpenting yang harus diketahui para pemain kami adalah bahwa semua rekan satu tim mereka dan semua staf sepenuhnya mendukung," katanya.
"Saya pikir mayoritas orang memahaminya. Saya pikir beberapa orang tidak cukup memahami pesannya dan saya kira kita melihat itu di sejumlah lapangan sepak bola saat ini," tambahnya.
Sebanyak 7.000 pendukung menyaksikan Inggris di lapangan untuk pertama kalinya setelah 563 hari. Terakhir kali mereka menyaksika langsung the Three Lions beraksi ketika melawan Kosovo.
Inggris memenangkan pertandingan 1-0 berkat gol Bukayo Saka pada babak kedua. Inggris akan menghadapi Rumania dalam pertandingan persahabatan kedua mereka sebelum memulai kiprah di Piala Eropa 2020 melawan Kroasia pada 13 Juni.