REPUBLIKA.CO.ID, LISABON -- Bintang timnas Portugal Cristiano Ronaldo bakal melayangkan permintaan agar gugatan dari wanita yang telah menuduhnya melakukan pemerkosaan di sebuah resort Las Vegas, Amerika Serikat (AS), dibatalkan. Kathryn Mayorga, mantan model dan guru sekolah, mengaku diperkosa penggawa Juventus itu ketika sedang berada di Amerika Serikat pada 2009. Terduga korban sempat melaporkan kejadian tersebut ke Departemen Kepolisian Metro Las Vegas, tapi tidak ada dakwaan yang diajukan karena kurangnya bukti.
Ronaldo memutuskan untuk membayar sebesar 375 ribu dolar AS sebagai ganti rugi pada 2010. Meski, yang bersangkutan Mayorga kembali melakukan gugatan pada 2018 lalu.
Kini dilansir, Review Journal, Kamis (3/5), Ronaldo dan beberapa pengacaranya memutuskan untuk meruntuhkan gugatan Mayorga. Sebab, pihak Ronaldo meyakini pengacara Mayorga mendapatkan dokumen ilegal dari hacker.
Salah satu pengacara Ronaldo, Kendelee Works, menulis dalam dokumen pengadilan bahwa pengacara Kathryn Mayorga di firma Stovall & Associates memperoleh dokumen yang diberi label "komunikasi pengacara-klien" melalui Football Leaks. Ini merupakan sebuah situs web yang mengungkapkan informasi rahasia tentang olahraga Eropa.
"Stovall dengan sengaja mencari dokumen curian dari seorang yang diduga sebagai peretas siber (hacker). Tidak hanya menggunakan dokumen tersebut sebagai bukti untuk pengajuan publik dalam kasus ini, tetapi juga sebagai dukungan atas permintaannya agar Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas membuka kembali penyelidikan yang telah berlangsung selama satu dekade untuk menuntut terdakwa," demikian pernyataan pengacara Ronaldo.
Tidak jelas apa yang ada dalam dokumen itu. Pengacara Mayorga diduga meminta dokumen tertentu dari para peretas, yang isinya soal informasi tentang tuduhan terhadap Ronaldo dan apakah dia menyewa penyelidik untuk menyelidiki Mayorga, keluarga dan teman-temannya setelah serangan seksual.
Hingga hari ini, pengacara Mayorga tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar terkait hal tersebut. Pada Oktober, Hakim Distrik AS Jennifer Dorsey setuju untuk mendengarkan argumentasi tentang apakah Mayorga secara mental mampu menandatangani kesepakatan 2010 dengan perwakilan Ronaldo, di mana dia menerima uang sebesar 375 ribu dolar AS.
Mengutip peretasan tersebut, pengacara CR7 kembali meminta agar gugatan terhadap kliennya dibatalkan dan mendiskualifikasi pengacara wanita tersebut. Pekerjaan meminta sidang dipercepat, tetapi tanggal belum ditetapkan.
"Pengetahuan Stovall tentang dokumen Football Leaks yang tidak sah telah meresapi litigasi ini, mencemari proses pencarian kebenaran dan mengakibatkan prasangka terhadap tergugat yang tidak dapat diperbaiki dengan sanksi apa pun selain pemecatan," sambung pernyataan tersebut.
Sebelumnya Ronaldo melalui akun resmi Twitter-nya mengaku dirinya tidak melakukan tindakan asusila terhadap seorang wanita ketika berada di Las Vegas, Amerika Serikat.
"Saya dengan tegas menyangkal tuduhan yang ditujukan kepada saya. Pemerkosaan adalah kejahatan keji yang bertentangan dengan semua yang saya yakini," demikian pernyataan Ronaldo.
Gugatan Mayorga menuduh adanya kejahatan kontak fisik yang tak diinginkan, penderitaan yang disengaja dari tekanan emosional, paksaan dan penipuan, penyalahgunaan orang yang rentan, pencemaran nama baik, dan pemerasan dan konspirasi sipil.
Gugatan itu menuduh Ronaldo mengancam akan mengatakan hubungan seksual terjadi atas dasar suka sama suka untuk melandasi tuduhannya bahwa Mayorga hendak melakukan pemerasan.