Kamis 03 Jun 2021 15:16 WIB

Disdik Kota Bandung akan Gelar PTM Terbatas Pekan Depan

sekolah ini dipilih berdasarkan hasil evaluasi dari SKPD terkait

Rep: Hartifiany Praisra / Red: Hiru Muhammad
Sejumlah guru menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik vaksin COVID-19 di SMPN 2 Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/5/2021). Pemerintah Kota Bandung menargetkan vaksinasi COVID-19 bagi seluruh guru dan tenaga pendidik di Kota Bandung akan rampung pada akhir Mei 2021 guna mengejar target untuk pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA
Sejumlah guru menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum disuntik vaksin COVID-19 di SMPN 2 Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/5/2021). Pemerintah Kota Bandung menargetkan vaksinasi COVID-19 bagi seluruh guru dan tenaga pendidik di Kota Bandung akan rampung pada akhir Mei 2021 guna mengejar target untuk pembelajaran tatap muka yang akan dimulai pada Juli 2021 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Dinas Pendidikan Kota Bandung akan menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas pada 7-18 Juni mendatang. PTM terbatas ini diselenggarakan  di 237 sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar menyebut sekolah ini dipilih berdasarkan hasil evaluasi dari SKPD terkait dan disaring kembali oleh tim kewilayahan setiap kecamatan. 

"Dari 3.523 satuan pendidikan yang menyatakan siap, itu kami evaluasi dan disaring menjadi 654, dari hadil monitor bersama tim kewilayahan kecamatan, hari ini lolos 237 satuan pendidikan dari 23 kecamatan, inilah yang menjadi uji coba pada 7-18 Juni nanti," kata Hikmat, Kamis (3/6).

Dia masih menantikan tujuh kecamatan yang akan melaporkan satuan pendidikan yang akan digunakan sebagai PTM Terbatas. Penyaringan satuan pendidkan melibatkan tim kewilayahan kecamatan dalam hal ini Satgas Covid-19 Kecamatan. 

PTM Terbatas dilakukan dari jenjang pendidikan TK hingga SMA. Indikator yang digunakan di antaranya adalah standar protokol kesehatan, sarana prasarana penunjang pembelajaran dan desain pembelajaran. "Yang tidak kalah penting tentunya adalah izin dari orang tua. Orang tua bisa memilih mau belajar daring atau luring" kata Hikmat.

Terbatas yang dimaksud, lanjut Hikmat, adalah pembatasan kuota siswa yang bersekolah. Siswa yang bergabung dalam PTM Terbatas adalah 10-25 persen kuota siswa yang ada. "Ada pembagian shift, dari mulai datang dan pulang dengan diatur jamnya. Senin ini akan simulasi, 70 persen uji coba, dan sisanya pembelajaran," kata Hikmat.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement