Kamis 03 Jun 2021 16:11 WIB

Sri Mulyani: Kinerja Pasar Keuangan Syariah Kian Membaik

Lima tahun terakhir, saham syariah meningkat 28,62 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Saham Syariah (ilustrasi)
Foto: ecosyariah.blogspot.com
Saham Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyebut perkembangan pasar keuangan syariah di Indonesia dalam lima tahun terakhir berlangsung membaik. Hal ini karena adanya dukungan terhadap pengembangan pasar modal syariah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan saat ini telah tersedia peraturan-peraturan terkait aktivitas pasar modal syariah, perkembangan produk dan layanan investasi syariah serta peningkatan jumlah investor sekuritas syariah. Tercatat lima tahun terakhir, saham syariah meningkat 28,62 persen, sukuk korporasi naik 206,5 persen, reksa dana syariah meningkat lebih tinggi lagi sebesar 574,8 persen, dan sukuk pemerintah juga meningkat 226 persen. 

"Jadi kami melanjutkan, meningkatkan instrumen dan basis investor, terutama dengan berkembangnya kelas menengah di Indonesia, yang ingin berinvestasi pada instrumen investasi yang sesuai dengan syariah,” ujarnya saat acara Brunei Darussalam Islamic Capital Market Conference (BICAM) 2021 dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Kamis (3/6).

Menurutnya pemerintah telah melakukan berbagai strategi pengembangan pasar modal syariah. Adapun strategi komprehensif telah dikembangkan bertujuan untuk meningkatkan pasar modal syariah di Indonesia dalam lima tahun ke depan.

"Pertama adalah mengembangkan produk pasar modal syariah, yang kedua memperkuat dan mengembangkan infrastruktur pasar modal syariah dan yang ketiga meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah dan keempat memperkuat sinergi dengan banyak pemangku kepentingan," ungkapnya.

Selain itu, pengembangan produk dilakukan untuk meningkatkan supply dan demand dari industri instrumen syariah. Hal ini juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan semua level produk pasar modal syariah seperti sukuk, reksa dana saham syariah.

"Pengembangan produk dilaksanakan sejalan dengan perkembangan teknologi keuangan, filantropi Islam, dan juga produk investasi yang berwawasan lingkungan, juga implementasi sukuk korporasi ritel untuk memperluas investor dan juga pemanfaatan instrumen pasar modal syariah sebagai sumber pendanaan untuk infrastruktur dan industri halal," ucapnya.

Pemerintah juga memperkuat sinergi dan kolaborasi antar pelaku pasar dalam meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah."Dalam hal ini, kami Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, serta OJK bekerja sama dengan banyak civitas akademika agar kita dapat terus mengedukasi dan membangun serta meningkatkan literasi keuangan," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement