REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Luis Suarez menjadikan kisah kesuksesan Chelsea sebagai pelajaran berharga. Ia terinspirasi akan hal itu.
The Blues baru saja menjadi juara Liga Champions musim 2020/2021. Suarez merasa fakta demikian di luar dugaan.
Suarez tak asal bicara. Dalam wawancara dengan Ibai Llanos seperti dilansir Tribal Football, eks Barcelona menceritakan suasana setelah penyisihan Grup Liga Champions musim ini.
Menurut Suarez, Chelsea seperti sebuah tim underdog. Maklum, menjelang fase sistem gugur, terjadi pergantian pelatih di klub tersebut.
"Semua orang (klub), ingin menghadapi mereka karena melihat mereka lemah, dan akhirnya mereka memenangkan Liga Champions," kata Suarez dikutip dari Sportskeeda, Kamis (3/6).
Satu per satu lawan tangguh dibabat Chelsea. Dimulai dari Atletico Madrid, FC Porto, dan Real Madrid.
Teranyar, pada babak final, the Blues memupus mimpi Manchester City. Dalam duel di Portugal, pemilik Stamford Bridge, unggul 1-0 atas City.
Suarez ingin meniru apa yang terjadi pada skuad polesan Thomas Tuchel. Dalam sepak bola segala sesuatu bisa terjadi.
Termasuk memenangkan Liga Champions. Meskipun bukan tim favorit.
"Ambisi tidak harus berhenti, dan mengapa tidak bermimpi memiliki kemungkinan menulis sejarah klub dan memenangkan Piala Europa," ujar Suarez.
Suarez pernah merasakan sensasi menggenggam si kuping lebar. Pada musim 2014/2015, ia turut membawa Barca menjuarai Liga Champions.
Suarez berharap bisa mengulang cerita tersebut bersama Los Colchoneros. Setelah memperkuat Uruguay di Copa America, ia memastikan bertahan di Wanda Metropolitano.
"Saya mengatakan kepada klub, saya tidak memiliki masalah. Saya dan keluarga saya senang untuk tinggal. Saya memikirkan musim baru, ada tantangan dan harapan baru, dan saya selalu seperti ini. Ingin menang," ujar Suarez menegaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika