REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Klaster pesantren kembali terjadi di Kabupaten Kuningan. Kali ini, kasus itu terjadi di Pondok Pesantren Al Ikhlas Putri, Desa Ciomas, Kecamatan Ciawigebang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu menyebutkan, ada 32 santri di ponpes itu yang terkonfirmasi positif hasil swab antigen. Saat ini, mereka menjalani isolasi mandiri di pesantren dan dalam keadaan sehat.
"Kemarin sudah dilakukan tes PCR terhadap kontak erat mereka. Untuk hasil tes PCR-nya sampai sekarang belum ada, kami masih menunggu," ujar Indra kepada Republika, Kamis (3/6).
Indra menyebutkan, tes swab PCR menyasar 114 orang yang menjadi kontak erat. Mereka terdiri dari 96 orang santri dan 18 orang pengajar.
Namun, saat tes swab PCR dilakukan, hanya 96 santri dan 16 pengajar yang mengikutinya. Sedangkan dua orang pengajar tidak ikut swab karena sakit dan akan melaksanakan swab PCR mandiri.
Indra mengatakan, untuk para santri yang sehat, mereka tidak dipulangkan namun telah dipisahkan dari santri yang terkonfirmasi. Kegiatan belajar mengajar di ponpes itupun untuk sementara dihentikan terlebih dahulu.
"PPKM mikro pun telah dilaksanakan di lingkungan ponpes," tandas Indra.