REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Polisi Rusdi Hartono, mengatakan, belum ada laporan dari Ustadz Adi Hidayat (UAH) terkait permasalahannya yang difitnah oleh seseorang di media sosial. UAH sebelumnya merasa difitnah terkait penggalangan dana kemanusiaan untuk Palestina.
"Saya tadi sudah cek ke penyidik Bareskrim, belum ada laporan dari UAH," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (3/6).
Sebelumnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) siap melaporkan pihak yang membuat fitnah kepadanya terkait aksi penggalangan dana untuk Palestina. UAH belum lama ini mampu menghimpun dana sebesar Rp 30,88 miliar dari masyarakat.
Sebesar Rp 14,3 disalurkan lewat Majelis Ulama Indonesia (MUI), diserahkan langsung ke Dubes Palestina di Indonesia Zuhair al-Shun, dan sisanya disalurkan untuk mendukung sarana pendidikan di Palestina.
Ternyata, niat baik alumnus Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, itu ditanggapi buruk oleh warganet bernama Eko Kuntadhi. Pemilik akun Twitter @eko_kuntadhi membuat narasi tidak semua sumbangan yang diterima UAH disalurkan ke Palestina.
Dia juga menulis sumbangan yang diterima UAH dua kali lipat dari sebenarnya. "Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m," kata Eko sambil mengomentari tangkapan layar dua berita tentang UAH.
UAH juga merasa difitnah oleh dua akun Youtube bernama Suara Istana dan Suara Inspirasi. Video tersebut akhirnya dihapus oleh sang pemilik channel. Namun, tangkapan layar dan video yang berisi foto kolase dan narasi yang menuduh UAH mengambil uang dari bantuan untuk Palestina masih beredar. Dalam akun Youtube itu, ada foto kolase UAH digabungkan untuk duduk di kursi mobil tahanan dikawal polisi.
Judul dua video itu, yaitu "Keterlaluan, dana 30 m digelapkan, polisi amankan Ust Adi Hidayat" dan "Akal-akalan Ust kadrun, Somad seret Adi Hidayat, tipu donasi Palestina akhirnya terungkap".