Kamis 03 Jun 2021 21:04 WIB

Satgas Covid-19 Temukan Celah Layanan di IGD RSUD Kudus

Satgas Covid-19 akan mengevaluasi tata kelola penanganan pasien Covid-19 di Kudus.

Petugas medis akan memeriksa pasien yang berada di dalam mobil saat menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Akibat melonjaknya kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu, sejumah pasien harus antre untuk mendapat pelayanan penanganan di sejumlah rumah sakit setempat bahkan ada yang harus dirujuk ke kota Semarang dan Salatiga.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Petugas medis akan memeriksa pasien yang berada di dalam mobil saat menunggu masuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Dr. Loekmono Hadi, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (2/6/2021). Akibat melonjaknya kasus COVID-19 pascalebaran di wilayah itu, sejumah pasien harus antre untuk mendapat pelayanan penanganan di sejumlah rumah sakit setempat bahkan ada yang harus dirujuk ke kota Semarang dan Salatiga.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito memberikan masukan terhadap layanan di IGD RSUD Kudus, Jawa Tengah. Sebab, kunjungan ke rumah sakit tersebut terdapat kekurangan terkait tata kelola pelayanan pasien Covid-19 di IGD.

"Celah dalam pelayanan pasien Covid-19 di RSUD Loekmono Hadi tersebut harus segera diperbaiki. Seharusnya di IGD tidak boleh ada orang dari luar masuk karena penularan bisa terjadi walaupun pasiennya belum positif Covid-19, namun hasil tesnya sudah reaktif," ujarnya ditemui di sela-sela mengunjungi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Loekmono Hadi Kudus, Kamis (3/6).

Baca Juga

Menurut dia, orang yang hasil tes reaktif, tentunya masuk ke positifnya tinggal beberapa persen saja. Sehingga harus diantisipasi agar tidak sampai menularkan kepada orang lain.

Sementara standar tempat isolasi atau karantina, kata dia, harus benar-benar dikarantina dan jangan sampai ada orang yang keluar masuk menjenguk. Hal seperti itu, kata dia, sangat diingatkan karena aturan protokol kesehatan di tempat karantina harus ketat, mulai dari memakai masker, jaga jarak, dan rajin mencuci tangan harus ditegakkan.

"Ingat, seperti yang saya katakan kemarin yang bisa menghentikan peningkatan kasus Covid-19 ya masyarakat Kudus sendiri," ujarnya.

Ia menegaskan akan mengevaluasi semua tata kelola penanganan pasien Covid-19 di Kudus, mulai dari awal masuk hingga terkait pasien yang dinyatakan meninggal dunia. Satgas Penanganan Covid-19 Nasional juga mengirimkan bantuan tim medis dan peralatan penunjang yang dibutuhkan Pemkab Kudus menyusul melonjaknya kasus pasien Covid-19 yang dirawat, menyusul rumah sakit rujukan di Kabupaten Kudus kini mulai penuh dengan pasien, termasuk di bagian IGD-nya.

Bantuan yang diberikan, di antaranya masker kain dewasa sebanyak 20.000 buah, masker kain anak 10.000 buah dan cairan pembersih tangan sebanyak 20 jerigen, dan tenda isolasi dua set. Nantinya, pasien dengan gejala ringan, sedang, dan berat akan diatur sedemikian rupa tata rawatnya, sehingga semua pasien bisa dilayani dengan baik dan maksimal. 

Sedangkan keterbatasan tenaga medis sudah dibantu dari Provinsi Jateng dengan tambahan 60 nakes untuk membantu perawatan pasien corona.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement