REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan survei terkait rencana mengaktifkan Stasiun Kereta Pondok Rajeg. Survei ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Pengelola Transportasi Jabotabek (BPTJ) untuk membahas Feasibility Studi (FS) reaktivasi Stasiun Kereta Pondok Rajeg.
"Sebelumnya, kami telah menyampaikan surat permohonan terkait reaktivasi Stasiun Kereta Pondok Rajeg. Alhamdulillah, dukungan diberikan dan hari ini kita melakukan survei," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Dadang Wihana, Kamis (3/6).
Menurut Dadang, survei ini dilakukan untuk memeriksa kesiapan Stasiun Kereta Pondok Rajeg untuk kembali beroperasi. Agar nantinya bisa disusun hal-hal yang perlu dipersiapkan.
"Bagi warga Kota Depok, keberadaan Stasiun Kereta Pondok Rajeg sangat dibutuhkan sebagai alternatif transportasi. Begitu juga untuk warga Bogor," jelasnya
Dadang mengharapkan, Pemkot Depok, pemerintah pusat dan provinsi dapat merealisasikan aktifnya Stasiun Kereta Pondok Rajeg, demi menciptakan layanan angkutan commuter line kepada masyarakat.
"Ini semua merupakan upaya kolaboratif. Jika menunggu menjadi ideal tentu akan menunggu lama, kami ingin secara stimultan Stasiun Kereta Pondok Rajeg segera bisa direaktivasi," pungkasnya.