Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang Bentuk Lain Diplomasi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Muhammad Fakhruddin
Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang Bentuk Lain Diplomasi (ilustrasi). | Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Kemendikbudristek mulai menggelar rapat pleno seleksi penerimaan mahasiswa internasional melalui skema beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (BKN). Agenda diikuti perwakilan 23 perguruan tinggi dalam negeri (PTDN).
Koordinator Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi Kemendikbudristek, Endang Taryono mengatakan, beasiswa ini merupakan bentuk diplomasi negara Indonesia. Yang mana, mencakup bidang pendidikan, kebudayaan, sosial, bahkan ekonomi.
"Pemberian beasiswa menarik minat pelajar-pelajar internasional melanjutkan pendidikan di universitas-universitas Indonesia, sehingga akan memberi dampak yang baik bagi peningkatan universitas tempat penerima beasiswa tersebut," kata Endang, Kamis (3/6).
Endang menuturkan, saat ini ada 23 universitas mitra penyelenggara beasiswa KNB meliputi program S1, S2, dan S3. Namun, akibat pandemi covid ada pos-pos beasiswa yang tidak dapat dilaksanakan, sehingga berpengaruh kuota beasiswa.
Dalam rangkaian seleksi beasiswa KNB tahun ini, tercatat jumlah pendaftar beasiswa KNB tahun ini sudah mencapai 2.914 pendaftar. Jumlah ini mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari 2019 lalu sebanyak 91,65 persen.
Setelah dilakukan seleksi kelengkapan berkas, 2.122 pendaftar dinyatakan lolos. Selanjutnya, seleksi dilakukan oleh masing-masing PTDN pengelola beasiswa KNB, jadi diperoleh jumlah 404 pendaftar yang dinyatakan lolos.
"Pada tahap akhir, melalui rapat pleno PTDN pengelola beasiswa KNB ini, akan ditetapkan 268 pendaftar yang dinyatakan lolos dan menerima manfaat beasiswa KNB 2021," ujar Endang.
Rapat pleno digelar di Universitas Islam Indonesia (UII) dengan protokol kesehatan ketat. Tahun ini, UII sendiri UII menjadi salah satu perguruan tinggi pilihan pertama pelajar-pelajar internasional yang akan mendaftar.
Rektor UII, Prof Fathul Wahid, mengaku sangat mendukung beasiswa KNB. Menurut Fathul, beasiswa KNB bukan hanya bentuk kerja sama negara-negara berkembang, tapi juga memajukan kualitas pendidikan Indonesia di kancah internasional.
"Kami melihat beasiswa ini secara nasional akan meningkatkan pendidikan Indonesia dan secara global juga membantu memajukan pendidikan di negara-negara berkembang," kata Fathul.