REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kompetisi sepak bola kasta tertinggi Indonesia, Liga 1, belum mendapat kejelasan soal sponsor utama. Padahal, awal Juli mendatang liga dijadwalkan bergulir.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ahmad Hadian Lukita menyampaikan, pihaknya masih mengkaji persoalan ini. Ia menyatakan sudah menerima banyak pihak ihwal kucuran dana dari pihak ketiga.
Dalam rapat virtual dengan klub Liga 1 dan Liga 2, Kamis (3/6), Akhmad mengatakan topik sponsor sudah dibicarakan. Ia menghargai usaha klub yang sedang mencari sponsor untuk kebutuhan tim.
"Soal sponsor kami menghormati. Tadi ada juga pembicaraan soal ini. Bukan berarti belum atau tidak. Tapi ada beberapa hal yang mesti dibicarakan. Kami masih menerima masukan dalam hal komersial," katanya kepada wartawan.
"Karena kita tahu klub-klub sudah punya sponsor sendiri.Termasuk kami akan membicarakan soal ini lagi nanti. Pertemuan berikutnya dalam waktu dekat," ujar dia menambahkan.
Musim lalu, Liga 1 didanai oleh perusahaan e-commerce sebagai sponsor tunggal. Liga 1 juga pernah disponsori oleh dua perusahaan sekaligus dua musim sebelumnya.
Namun hingga saat ini, belum ada titik terang soal pihak yang bersedia mengucurkan dana untuk Liga 1 dan Liga 2. Pasalnya, pandemi Covid-19 memaksa PT LIB mengubah jadwal, lokasi, hingga format kompetisi.
Ini ditengarai menjadi pertimbangan perusahaan untuk menggelontorkan dana yang besar bagi sebuah acara. Di satu sisi, pemegang hak siar Liga 1 masih dimiliki oleh perusahaan yang sama seperti musim lalu.