Jumat 04 Jun 2021 06:54 WIB

Kasus Kematian Covid-19 di Garut Terus Meningkat

Kasus Covid-19 di Garut terus mengalami lonjakan dalam tiga hari terakhir

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Calon penerima vaksin Covid-19 diperiksa kondisinya saat kegiatan vaksinasi
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Garut
Calon penerima vaksin Covid-19 diperiksa kondisinya saat kegiatan vaksinasi

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Garut terus mengalami lonjakan dalam tiga hari terakhir. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, sejak 1 Juni tercatat penambahan sebanyak 344 kasus terkonfirmasi positif.

Tak hanya kasus positif Covid-19 yang mengalami peningkatan. Angka kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 juga meningkat. Dalam tiga hari terakhir, setidaknya terdapat 29 kasus pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Garut.

Berdasarkan data hingga Kamis (3/6), setidaknya pasien positif Covid-19 di daerah itu bertambah sebanyak 119 orang. Sementara pasien positif Covid-19 yang meninggal bertambah sebanyak 12 orang.

Kepada Republika, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman mengakui, saat ini memang sedang terjadi lonjakan kasus Covid-19 di daerah itu. "Ini dampak dari mobilitas penduduk selama momen Lebaran," kata dia, Rabu (2/6).

Ia mengakui, pemerintah memang telah melakukan penyekatan untuk menghalau kemudik pada 6-17 Mei. Namun, sebelum penyekatan dilakukan, sudah banyak masyarakat yang mudik ke Garut.

Tak hanya itu, selama penyekatan dilakukan, menurut dia, tetap ada sebagian kecil masyarakat yang berhasil lolos. Belum lagi, saat momen Idulfitri, tradisi halalbihalal masyarakat tak bisa dicegah. Ditambah, adanya aktivitas pariwisata usai Lebaran yang menimbulkan kerumunan orang.

"Itu semua memicu outbreak," kata Asep.

Ia mengatakan, sejak awal Dinas Kesehatan Kabupaten Garut telah memprediksi akan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pascalebaran. Lonjakan itu akan terus terjadi hingga pertengahan Juni.

"Peningkatan (saat) ini membuktikan tim survailans kita jalan. Kita juga tak menutup-nutupi kasus," ujar dia.

Menurut Asep, pihaknya masih terus melakukan penelusuran kontak erat pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dengan begitu, penanganan pasien dapat dilakukan dengam cepat, sehingga tidak menyebabkan penularan semakin meluas.

Dinas Kesehatan Kabuapten Garut dinilai telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan untuk penanganan kasus Covid-19. Apabila diperlukan penambahan kapasitas ruang isolasi, hal itu akan dilakukan.

"Untuk pasien bergejala ringan, kita sudah ada Islamic Center dan rusun (rumah susun). Jadi yang tidak memadai untuk isolasi di rumah, kita sudah siap tampung," kata dia.

Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut mencatat, hingga Kamis, total kasus terkonfirmasi positif di daerah itu berjumlah 10.369 kasus. Sebanyak 648 orang masih menjalani isolasi mandiri, 402 orang isolasi di rumah sakit, 8863 orang telah dinyatakan sembuh, dan 456 orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement