REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Manajemen PSMS Medan mengajukan sedikitnya lima poin penting dalam rapat secara virtual yang digelar PSSI dan diikuti seluruh klub peserta Liga 2 Indonesia, Kamis (3/6). Selain meminta PSSI mengeluarkan izin dari Kapolri untuk disampaikan ke klub peserta liga, Mulyadi juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengirimkan surat resmi ke PSSI terkait pengajuan PSMS sebagai tuan rumah.
"Kami mengajukan diri sebagai tuan rumah Liga 2 dan kami juga mengusulkan agar kompetisi dibagi dua wilayah," kata Manajer PSMS Mulyadi di Medan, Kamis, usai mengikuti rapat yang digelar secara virtual oleh PSSI.
PSSI telah mengeluarkan gambaran format kompetisi yang akan dibagi 4 grup, di mana setiap grup diisi 6 tim dengan kompetisi penuh. Total ada 10 pertandingan selama penyisihan.
Merespons hal itu, PSMS dan hampir seluruh peserta yang mengikuti rapat merasa keberatan dan mengusulkan agar kompetisi dibagi dalam dua wilayah seperti musim 2018-2019 lalu, dengan menyajikan 22 pertandingan selama penyisihan. Alasannya, selain meningkatkan mutu kompetisi, klub juga akan memiliki kejelasan dalam penggajian pemain mengingat seluruh pemain telah dikontrak hingga durasi Desember 2021.
"Kami mengontrak pemain sampai Desember sementara kalau pembagiannya 4 grup, maka kompetisi akan berakhir sampai September. Artinya Oktober-November-Desember itu siapa yang bayar kontrak pemain. Jadi kami mau tetap 2 Grup Timur dan Barat sehingga jumlah pertandingan lebih meningkat," katanya.
Selain itu, poin lainnya yang disampaikan adalah pihaknya meminta gambaran subsidi dari PT LIB kepada klub musim ini. "Kami juga minta agar degradasi tetap diberlakukan, sehingga pertandingan lebih fair. Dan juga kami minta jadwal kick off itu tetap pertengahan Juli mengingat ini memang rencana dari awal. Kami tidak mau diundur-undur lagi karena nanti khawatir ini akan memakan waktu lagi," katanya.