Jumat 04 Jun 2021 14:04 WIB

Perdana, KA Makassar-Parepare Gunakan Skema KPBU

Jalur kereta api tersebut ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2022.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Kendaraan operasional berada di areal pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (ilustrasi). Pembiayaan proyek tersebut menggunakan skema KPBU.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Kendaraan operasional berada di areal pengerjaan proyek rel kereta api trans Sulawesi di Desa Pekkae, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (ilustrasi). Pembiayaan proyek tersebut menggunakan skema KPBU.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan konstruksi dan investasi PT PP (Persero) Tbk melalui entitas asosiasi PT Celebes Railway Indonesia (CRI) menandatangani fasilitas sindikasi pinjaman berjangka senior dan pembiayaan musyarakah mutanaqisah (MMQ).

Dana pinjaman tersebut akan dimanfaatkan untuk penyelenggaraan prasarana perkeretaapian umum Makassar-Parepare yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan. 

Baca Juga

Dirut PT PP Novel Arsyad mengatakan, sindikasi pinjaman tersebut dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Adapun proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare merupakan proyek pembangunan kereta api pertama di Indonesia yang menggunakan skema KPBU dan skema pembayaran ketersediaan layanan.

Sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang dicanangkan pemerintah, proyek pembangunan jalur Kereta Api Makassar-Parepare diharapkan memberikan dampak langsung maupun tidak langsung dalam percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. "Termasuk kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Provinsi Sulawesi Selatan," ujar Novel dalam keterangan resmi, Jumat (4/6).

Menurutnya jalur kereta api tersebut ditargetkan dapat beroperasi secara komersial pada 2022. Kereta api ini akan melayani sejumlah kabupaten maupun kota di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.

PT PP yakin dana yang dihimpun dari sindikasi pembiayaan ini akan sangat berguna untuk mempercepat pembangunan proyek kereta api beserta infrastruktur pendukungnya. "Komitmen perseroan untuk menyelesaikan program infrastruktur nasional tersebut juga harus dibarengi dengan strategi pendanaan yang konservatif," ucap Novel.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement