REPUBLIKA.CO.ID, YANGON – Wabah Covid-19 merebak di dekat perbatasan barat laut Myanmar dengan India. Ada kekhawatiran menyebarnya varian Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India.
“Tiga orang meninggal kemarin sendirian. Banyak yang ketakutan. Orang-orang jarang keluar,” kata Lang Khan Khai dari kelompok bantuan Zomi Care and Development dari kota Tonzang, lebih dari 20 kilometer dari perbatasan dengan India, Jumat (4/6).
Pada Kamis (3/6) malam, Myanmar melaporkan 122 kasus baru Covid-19. Meski jumlahnya rendah dibandingkan peningkatan di negara Asia lainnya, tapi angka itu tertinggi dalam hampir empat bulan. Banyak kasus berasal dari Negara Bagian Chin, yang berbatasan dengan India.
Hal itu meningkatkan kekhawatiran bahwa varian lebih menular yang pertama kali ditemukan di India sekarang menyebar di Myanmar. Petugas medis khawatir hanya sedikit kasus yang terdeteksi. Sebab, pasca-kudeta militer tingkat pengujian Covid-19 merosot tajam.
Dalam sepekan terakhir hingga Kamis lalu, rata-rata tes yang dilakukan lebih dari 1.400 sehari. Sepekan sebelum kudeta, Myanmar dapat melakukan 17 ribu pengujian Covid-19. Sejauh ini Myanmar sudah mencatatkan 144 ribu kasus dan 3.221 kematian.