Pemkot Batu Matangkan Rencana Bangun Pasar Induk
Red: Muhammad Fakhruddin
Pemkot Batu Matangkan Rencana Bangun Pasar Induk (ilustrasi). | Foto: Antara/Arif Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID,BATU -- Pemerintah Kota (Pemkot) Batu tengah mematangkan rencana revitalisasi atau pembangunan Pasar Induk Kota Batu, yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Temas, Kota Batu, Jawa Timur.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan revitalisasi Pasar Induk Kota Batu yang membutuhkan anggaran mencapai Rp200 miliar tersebut, merupakan salah satu program prioritas Pemkot Batu.
"Revitalisasi Pasar Induk ini merupakan program prioritas, dengan anggaran mencapai Rp200 miliar," kata Dewanti, dalam keterangan tertulisnya, di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (4/6).
Dewanti menjelaskan saat ini pembahasan tengah dilakukan untuk Detail Engineering Design (DED) Pasar Induk Kota Batu, usai mendapatkan persetujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait rencana pembangunan pasar tersebut.
Pembangunan Pasar Induk tersebut, merupakan prioritas berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019, yang berisi tentang percepatan pembangunan ekonomi di sejumlah kawasan yang ada di Jawa Timur.
"Saya minta ini dimatangkan, terkait bagaimana pembangunan, pembiayaan, dan relokasi pedagang," kata Dewanti.
Dalam proses pematangan DED Pasar Induk Kota Batu tersebut melibatkan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag), dan Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Batu.
Pembangunan Pasar Induk Kota Batu akan menerapkan konsep green building atau bangunan ramah lingkungan. Dari luas lahan kurang lebih empat hektare tersebut, bangunan akan didirikan sebesar 60 persen.
Selain itu terkait dengan pasokan energi, juga akan menggunakan dua skema, yakni 60 persen dipasok dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan sisanya berasal dari energi terbarukan.
Selain memberi ruang untuk para pedagang, Pasar Induk tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan co-working space, area untuk Pedagang Kaki Lima (PKL), dan kafe.