Jumat 04 Jun 2021 17:45 WIB

Mengapa Gambar Israel-Palestina di Google Beresolusi Rendah?

Para jurnalis kesulitan untuk melihat dampak kehancuran serangan Israel lewat Google.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Google earth
Foto: ist
Google earth

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Citra satelit pada layanan Google Earth menampilkan foto dari seluruh wilayah Israel, termasuk daeral pendudukan Palestina di sekitar Tepi Barat dan Gaza. Namun, dua wilayah pendudukan itu hanya tersedia gambar beresolusi rendah.

"Citra satelit resolusi tinggi sangat penting ketika menganalisis dan memverifikasi foto dan video, terutama di zona konflik di mana ada pelanggaran hak asasi manusia," ujar direktur penelitian di Bellingcat, Aric Toler, seperti dikutip laman Haaretz, Jumat (4/6).

Baca Juga

Bellingcat adalah sebuah kelompok jurnalisme investigasi yang berfokus pada intelijen sumber terbuka (alias OSINT). "Anda tidak mendapatkan ini dengan Palestina," ujar Toler.

Tragedi 11 hari agresi Israel ke Gaza menjadi titik fokus perhatian global. Meskipun gambar dari Gaza disiarkan sepanjang waktu, informasi perinci mengenai serangan udara langka dan dalam banyak kasus terbatas pada apa yang disediakan oleh pasukan pertahanan Israel. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi mereka yang mencoba memantau perkembangan di daerah kantong yang dikelola Hamas adalah tantangan fisik. Jalur Gaza telah berada di bawah blokade Israel-Mesir sejak 2007, dan aksesnya terbatas atau tidak mungkin.

Selama pergolakan Israel dan Hamas bulan lalu, Toler mengungkapkan kekesalannya di Twitter. "Tidak masuk akal bahwa Google (dan mesin pencari lainnya Bing, dan bahkan Yandex) menolak untuk memberikan citra satelit (berkualitas tinggi) untuk beberapa tempat terpadat di Bumi, dan secara teratur terkena serangan udara Israel. Sangat sulit untuk melakukan penelitian di wilayah tersebut," ujar Toler.

Toler tidak sendiri. Pengawas politik, jurnalis lain, dan bahkan peneliti dalam bidang akademik, seperti arkeolog, frustrasi dengan kurangnya citra satelit Israel yang berkualitas tinggi.

Mengapa hal itu bisa terjadi?

Secara historis, ini disebabkan oleh Amandemen Kyl-Bingaman (KBA) pada Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan pada 1997 dan mencegah perusahaan AS menyediakan dan mendistribusikan foto Israel beresolusi tinggi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement