REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Patogen seperti bakteri dan virus memiliki kemampuan untuk berevolusi dan resisten terhadap obat-obatan, yang membuat vaksin tidak efektif. Namun kini, para peneliti dari ETH Zurich telah menemukan cara yang efektif untuk melawan kemampuan evolusi dari patogen.
Alih-alih mengembangkan obat untuk membunuh bakteri, peneliti berhasil menemukan cara untuk menyalurkan evolusi patogen ke jalur yang lebih lemah dan tidak memicu masalah bagi inangnya. Peneliti menguji studinya terhadap seekor tikus.
Mereka memberi dosis kelompok tikus dengan beberapa vaksin untuk Salmonella typhimurium, kemudian mengamati dengan cermat bagaimana bakteri dalam usus berkembang menjadi resisten terhadap obat. Setelah diamati, peneliti mampu mengidentifikasi rute evolusi yang digunakan Salmonella untuk bertahan hidup.
Selanjutnya, peneliti menggabungkan empat strain Salmonella menjadi satu vaksin guna menghentikan semua rute evolusi. Dan benar saja, bakteri itu berevolusi ke bentuk baru tanpa akan resisten obat dan tidak bisa lagi menginfeksi sel inang untuk menyebabkan penyakit.